milenial

5 Ribu Anak Anak Mengalami Putus Sekolah Terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten, Inilah Faktornya

Rabu, 26 Juni 2024 | 10:25 WIB
Anak Putus Sekolah di Pandeglang (Topmedia.co.id / Istimewa)


TOPMEDIA.CO.ID - KBRN, Pandeglang dari data yang diperoleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan olahraga atau Dindikpora di wilayah Kabupaten Pandeglang bahwa dari tahun lalu 2023 hingga tahun 2024 sekarang ini ada sekitar 5 ribu jiwa anak yang putus sekolah.

Pendidikan di jaman ini sangatlah penting karena anak anak wajib mendapatkan pelajaran yang seharusnya dikuasai agar menjadi penerus bangsa.

Baca Juga: Inilah Daftar Pekerja yang Terkena Imbas dari Peraturan Tapera Potong Gaji Sampai 3 Persen

Namun dilihat dari angka yang dicatat oleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan olahraga atau Dindikpora anak anak di wilayah Pandeglang sangat miris.

Data 5 ribu jiwa anak yang putus sekolah berasal dari lulusan SD dan SMP.

Untuk siswa/i yang tidak melanjutkan pendidikan dari SD ke SMP.

"Ini menjadi evaluasi dan tugas kita bersama agar anak anak bisa melanjutkan pendidikanya," ucap Pelaksana Harian atau PIH Sekretariat Dindikpora Kabupaten Pandeglang yakni Nono Suparno.

Nono Suparno juga menggatakan ada beberapa faktor siswa/i yang tidak melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
1. Siswa bermasalah yang dikeluarkan oleh sekolah
2. Faktor kemiskinan
3. Tidak melanjutkan karena membantu orang tuanya mencari uang
4. Masuk pesantren.

Dan mengungkapkan mereka yang tercatat putus sekolah kemudian di data juga oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek.

Akan sangat merugikan siswa yang tidak melanjutkan pendidikan jika masuk database dari Kemendikbud Ristek, karena siswa yang bersangkutan akan sulit atau ribed untuk melanjutkan sekolah.

Dan untuk faktor siswa yang bermasalah, Dindikpora menyarankan pihak sekolah agar lebih hati-hati dalam mengeluarkan muridnya jika masih bisa diperbaiki maka perbaikai jika tidak terlalu fatal.

Sedangkan dari faktor siswa yang melanjutkannya ke pesantren, maka pengelola pondok pesantren diarahkan agar memasukkan data data siswa pindahan dari sekolahan umum (formal) ke PKBM ayau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat.

Guna murid tersebut memiliki data melanjutkan sekolah walaupun di pesantren.

Namun dari faktor kemiskinan dari pihak wilayah masih mengusahakan agar anak yang putus karena tidak memiliki biaya bisa melanjutkan sekolahnya.

Apa lagi jika anak yang berprestasi namun harus terpaksa berhenti karena biaya, Dinas Pendidikan akan terus mencari jalan agar angkanya tidak bertambah.***

Tags

Terkini