Apakah Masak Menggunakan Air Fryer Mengikuti Trend Lebih Baik Bagi Kesehatan, atau Masak Menggunakan Minyak yang Lebih Baik ? Simak Ini Jangan Sampai

TOPMEDIA.CO.ID - Jika mengikuti trend banyak yang amsumsi bahwa mematangkan makanan seperti nugget, ayam sosis dan lainnya yang biasanya menggunakan minyak katanya jauh lebih sehat dibanding menggunakan air fryer.

Namun sebenarnya fakta atau mitos ?

Mengapa menggunakan air fryer bisa mematangkan makanan pedahal tidak menggunakan minyak ? Karena cara kerja air fryer adalah dengan metode udara yang sangat panas.

Baca Juga: Inilah Daftar Pekerja yang Terkena Imbas dari Peraturan Tapera Potong Gaji Sampai 3 Persen
Mengapa orang menggatakan jika menggunakan air fryer jauh lebih sehat ? Karena bisa mematangkan makanan tetapi tidak menggunakan minyak.

Ketika menggunakan air fryer ada suatu zat senyawa kimia yang akan terjadi dan menghasilkan acrylamide.

Sedangkan acrylamide banyak penelitian yang menyebutkan bahwa memiliki sifat karsinogen yaitu sel kanker.

Namun apa sih acrylamideme merupakan zat kimia yang terbentuk ketika makanan dipanaskan melalui reaksi Maillard Reaction.

Acrylamide terbentuk dari gula dan asam amino, ketika memanaskan makanan mengandung gula atau asam amino maka akan menghasilkan acrylamide atau karsinogen.

Dan lebih mengarahkan ke makanan makanan yang mengandung zat pati (karbohidrat) seperti kentang, roti, singkong dan lainnya akan lebih berisiko dibandingkan dengan memanaskan yang mengandung protein.

Menurut penelitian batas aman acrylamide yang dikonsumsi oleh manusia yaitu 40 mikrogram perkilogram berat badan perhari agar tidak menyebabkan neurotoxicity dampak keracunan atau gangguan.

Dan batas aman 2,6 sampai 16 mikrogram perkilogram berat badan perhari, itu mencegah tubuh terkena kandungan karsinogen dalam jumlah banyak.

Jadi kesimpulannya lebih baik menggunakan minyak goreng dalam memasak jika mempunyai riwayat penyakit seperti diatas, boleh saja menggunkan air fryer tetapi jangan terllau sering dan suhu tidak boleh terlalu panas dalam menghangatkan atau mematangkan makanan yang mengandung zat pati atau mengandung karbohidrat cukup tinggi.***