Usai Dibantai Jepang, Erick Thohir Ungkap Jawaban Ole Romeny Terkait Proses Naturalisasi di Timnas Indonesia

TOPMEDIA.CO.ID – Paska Timnas Indonesia dibantai oleh Timnas Jepang. Banyak warganet yang khawatir soal Ole Romeny apakah mau atau tidak dinaturalisasi. Tetapi jawabannya sungguh mengejutkan.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir langsung memastikan Ole Romeny terkait mau atau tidak dinaturalisasi paska Timnas Indonesia vs Jepang dengan skor 0-4.

Erick Thohir tengah memproyeksikan Oleh Romeny menjadi striker Timnas Indonesia agar dapat memperkuat Tim Garuda melawan Bahrain dan Australia.

Mantan Presiden Inter Milan itu pun memastikan langkah naturalisasi setelah bertemu dengan penyerang berusia 24 tahun pada Sabtu 16 November 2024.

Dalam pertemuannya, Erick Thohir menilai penyerang asal FC Utrecht ini mempunyai potensi besar dan dedikasi yang cukup tinggi untuk membela skuad Garuda Muda.

Bahkan, Menteri BUMN ini pun menyebut bahwa kecintaan Ole Romeny terhadap Indonesia yang menjadi salah satu faktor penting dalam proses naturalisasi tersebut.

Walaupun peluang Garuda untuk terbang lebih tinggi di Piala Dunia kian mengecil usai kekalahan dari Timnas Samurai Biru dengan skor 4-0. Ole Romeny tetap menunjukkan komitmen kuatnya.

Meski begitu, Ole Romeny optimis bisa membawa perubahan positif bagi performa Timnas Indonesia di laga – laga berikutnya.

“Setelah pertandingan kemarin. Saya tanyakan lagi, kita dibantai 4-0 dengan Jepang. Yakin?” kata Erick.

“Tetapi dia bilang. Yakin, saya bisa membawa perubahan buat Timnas Indonesia,” kata Erick Thohir.

Baca Juga: Tanggapan Erick Thohir Terkait Kerusuhan yang Terjadi Usai Pertandingan Persib Vs Persija

Perlu diketahui, Timnas Indonesia saat ini membawa darurat sektor penyerang murni.

Selama ini, pemain naturalisasi yang bergabung dengan Garuda kerap mengisi posisi bek, gelandang, kiper, maupun winger.

Oleh sebab itu, kehadiran sosok penyerang murni seperti Romeny membawa angin segar bagi Timnas Indonesia untuk meningkatkan daya serang tim, sekaligus membesar peluang meraih poin dalam kualifikasi.