Mendegar hal tersebut, Tenri Abeng pun dengan sigap menyingkirkan kerjasama operasi di lingkungan Garuda Indonesia.
Menurut dia, dengan mengambil tindakan tersebut akan menghemat USD 18,27 juta atau setara Rp27,1 miliar per tahun.
Kerja sama tersebut merupakan biang kerok terkait biaya pengadaan barang dan jasa di Garuda Indonesia menjadi melonjak.
Seperti pengalihan pengelolaan gudang kardo terhadap PT Angkasan Bina Wiwesa atau PT ABW.
Kala itu, oknum PT ABW berhasil meraih Rp6 miliar, sedangkan Garuda Indonesia hanya mendapatkan Rp300 juta.
Padahal saat itu Garuda sudah menanggung beban biaya operasional, telepon, listrik dan lain sebagainya.
Melihat hal tersebut, menurut Tanri hal tersebut merupakan sebuah pelanggaran berat atas perjanjian yang disepakati pada tahun 1994.
Terbukti, tahun 1995, Garuda Indonesia menerima setoran uang mencapai Rp3,1 miliar dari Rp28,5 miliar pendapatan ABW.***
Artikel Terkait
Orang Dewasa Demam, Sebaiknya Kompres Air Dingin atau Air Hangat ?
Konser di Tangerang Rusuh, Penonton Bakar Panggung Kecewa Bankd NDX dan Guyon Waton Gagal Manggung, Apa Penyebabnya ?
Fakta Konser Musik di Tangerang Berakhir Ricuh, Penonton Bakar Sejumlah Fasilitas Panggung, Ini Kronologi Lengkapnya !
BMKG Ungkap Ada 41 Wilayah di Indonesia Masuk Dalam Kategori Musim Kemarau Akhir Juni 2024
Kerap Dianggap Diidap Orang Tua, Penyakit Jantung Bisa Diidap Oleh Si Hobi Rebahan dan Males Olahraga
Polemik Pemberian MPASI Pada Bayi Berusia Dibawah 6 Bulan Kerap Jadi Masalah, Bagaimana Seharusnya ? Ini Penjelasannya
Mambruk Hotel & Conference Anyer Gelar Fashion Show 2024
Bumikan Semangat Pancasila Dengan Musik
TOK ! Pemerintahan Jokowi Anggarkan Program Makan Bergizi Gratis Prabowo - Gibran Sebesar Rp71 Triliun Mulai Tahun 2025
Sri Mulyani Pusing Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Gibran Bakal Dipegang Kementerian Mana