Penulis: Ahmad Iqbal (Mahasiswa Ilmu Hukum Unpam PSDKU Serang)
TOPMEDIA.CO.ID - Peringatan lahirnya pancasila pada 1 Juni merupakan momentum bagi kita untuk memahami bagaimana bung Karno pada 1 Juni 1945 telah memberi bangsa kita suatu dasar yang kokoh untuk keselamatan kehidupan bernegara.
Menurut Bung Karno, nilai yang melekat kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia adalah semangat gotong royong. terkait hal ini Soediman Kartohadiprodjo menyampaikan bahwa nilai-nilai pancasila berasal dari nilai-nilai hukum adat.
Dengan demikian, nilai-nilai yang tersimpan dalam Pancasila merupakan manifestasi nilai-nilai hukum adat yang menjadi pegangan kehidupan bangsa di Nusantara selama ribuan tahun.
Baca Juga: Maraknya Kasus Pencurian Motor: Masyarakat Resah, Keamanan Perlu Ditingkatkan
Hukum Adat
Hukum adat sebagai hukum tidak tertulis berjumlah begitu banyak di Nusantara. Hal ini tergantung dari situasi geografis dan sejarah pembentukan masyarakat sehingga hukum tersebut dipatuhi dalam sikap tindak masyarakat.
Nilai-nilai yang terkandung didalamnya memiliki konsistensi, termasuk makna yang berhasil digali Bung Karno dan didukung para pendiri bangsa pada proses pembentukan negara republik Indonesia.
Dengan memahami nilai-nilai pancasila sebagai pola yang tetap atau wadah dari segenap unsur-unsur yang masuk ataupun berkembang dalam masyarakat Indonesia, maka sila keempat Pancasila yang berbunyi "Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan" merupakan bukti bahwa dominasi nilai-nilai spiritualisme dalam kehidupan bangsa Indonesia begitu kuat.
Baca Juga: Tragedi Keluarga dan Krisis Moral, Saatnya Menghidupkan Nilai Pancasila
Konsep hikmat kebijaksanaan mustahil dipisahkan dari keyakinan spiritual terhadap pentingnya bimbingan dari tuhan sang maha pencipta. Oleh sebab itu, konsep kerakyatan ataupun supremasi hukum dalam konteks negara.
Republik Indonesia tidak dapat dibandingkan secara langsung dengan konsep-konsep sekuler yang berasal dari masyarakat asing.
Ketahanan Pangan
Salah satu contoh adalah kelangkaan minyak goreng sebagai produk turunan dari kelapa sawit. Ironisnya, Indonesia adalah salah satu produsen terbesar minyak kelapa sawit mentah. sebagai bagian penting dari ketahanan pangan, ketersediaan minyak goreng menjadi vital.