Membangun Nalar Publik, Belajar Rasionalitas dari Ibnu Rusyd

photo author
- Rabu, 3 Desember 2025 | 18:50 WIB
Penulis : Sandi Maulana Al Fazri. (Topmedia.co.id/Istimewa)
Penulis : Sandi Maulana Al Fazri. (Topmedia.co.id/Istimewa)

Penulis : Sandi Maulana Al Fazri.

Dosen Pembimbing : Angga Rosidin, S.I.P., M.A.P.,

Kepala Program Studi : Zakaria Habib Al-Ra’zie, S.I.P., M.Sos Program Studi

TOPMEDIA.CO.ID - Administrasi Negara, Universitas Pamulang, Serang Kualitas nalar publik sangat menentukan apakah masyarakat mampu mengambil keputusan secara

bijak atau justru mudah terjebak dalam bias, emosi, dan misinformasi yang menyebar cepat di media sosial. Di tengah situasi semacam ini, gagasan rasionalitas Ibnu Rusyd filsuf besar dari Andalusia kembali relevan dan patut dijadikan dasar untuk membangun kesadaran publik yang sehat.

Ibnu Rusyd dan Pentingnya Rasionalitas, Bagi Ibnu Rusyd, akal bukan sekadar alat berpikir, melainkan instrumen untuk menilai kebenaran secara objektif.

Baca Juga: Bapenda Kota Serang Catat Realisasi PAD 2025 Senilai Rp 297 Miliar

Ia percaya bahwa manusia dianugerahi akal untuk menyaring informasi, bukan sekadar mengikutinya tanpa pertimbangan.

Jika prinsip-prinsip ini diterapkan dalam kehidupan masyarakat modern, publik seharusnya tidak mudah dipengaruhi oleh opini viral yang tidak terverifikasi, tidak cepat percaya pada cerita emosional yang menggugah tanpa fakta, dan tidak serta-merta menghakimi suatu persoalan tanpa memahami konteksnya secara menyeluruh.

Ruang Publik dan Pentingnya Diskusi yang Sehat : Rasionalitas menurut Ibnu Rusyd menekankan pentingnya diskusi terbuka dan argumentatif. Ruang publik yang dipenuhi caci maki, polarisasi, dan pertentangan identitas hanya akan melahirkan kegaduhan, bukan pemikiran.

Baca Juga: Perkuat Stabilitas Daerah, BPPKB Ajak Masyarakat Pandeglang Lawan Hoaks dan Jaga Kondusivitas

Yang dibutuhkan adalah kebiasaan berdialog yang mengutamakan argumen, data, dan kritik yang disampaikan dengan niat baik. Melalui cara ini, masyarakat dapat bergerak dari sekadar “ramai” menjadi benar-benar “cakap” dalam menilai persoalan.

Akal sebagai Fondasi Kemajuan Masyarakat : Ibnu Rusyd juga mengingatkan bahwa kemajuan masyarakat hanya dapat dicapai ketika akal diberi ruang seluas-luasnya.

Di tengah berbagai persoalan politik, ekonomi, dan sosial, pendekatan rasional membantu publik membedakan mana solusi yang benar-benar bermanfaat bagi banyak orang dan mana yang hanya menguntungkan kelompok tertentu.

Baca Juga: Holistik! Brilliant Montessori Sport Preschool Integrasikan Akademik dan Olahraga

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ketika Keadilan Hanya Milik yang Mampu

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:55 WIB

Keadilan sebagai Hak, Bukan Kemewahan

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:51 WIB
X