Persoalan Sampah di Serang Banten

Penulis: Taufikurohman (Mahasiswa Ilmu Hukum Unpam PSDKU Serang)

TOPMEDIA.CO.ID - Masalah sampah di Serang, Banten merupakan persoalan yang cukup kompleks dan membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. 

Kota Serang sebagai Ibu Kota Provinsi Banten mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat, sehingga produksi sampah juga terus meningkat. Berikut adalah beberapa aspek terkait masalah ini:

1. Timbunan Sampah yang Tinggi Sampah rumah tangga, plastik, dan limbah pasar menjadi penyumbang utama. Banyak daerah di Serang yang masih mengalami kesulitan dalam pengelolaan sampah secara sistematis. Akibatnya, sampah sering menumpuk di tempat-tempat yang tidak semestinya, seperti pinggir jalan, sungai, atau lahan kosong.

Baca Juga: Pilar Penguatan Karakter Bangsa dan Kehidupan Masyarakat: Refleksi Pendidikan Pancasila dalam Era Modern

2. Pengelolaan yang Belum Maksimal Fasilitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Serang, seperti TPA Cilowong, sering kali kewalahan menangani volume sampah yang masuk. Selain itu, sistem pengangkutan sampah dari TPS ke TPA juga terkadang tidak berjalan lancar karena keterbatasan armada dan sumber daya manusia.

3. Dampak Lingkungan Penumpukan sampah di kawasan terbuka atau di sungai berdampak buruk pada lingkungan, seperti pencemaran air, bau tak sedap, dan potensi banjir saat musim hujan. Hal ini juga mengancam kesehatan masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar area penumpukan sampah.

4. Kesadaran Masyarakat Sebagian masyarakat di Serang masih memiliki kesadaran yang rendah terhadap pengelolaan sampah, misalnya membuang sampah sembarangan atau tidak memilah sampah organik dan non-organik. Kampanye kesadaran lingkungan perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih peduli terhadap kebersihan.

Baca Juga: Ulasan dalam Kasus Pemerasan Narkotika

Solusi yang Bisa Diterapkan Peningkatan Infrastruktur: Pemerintah perlu meningkatkan fasilitas pengelolaan sampah, seperti memperluas TPA atau mengembangkan teknologi daur ulang.

Edukasi dan Kesadaran: Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah, termasuk mengajarkan praktik 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Kolaborasi: Melibatkan komunitas lokal, LSM, dan sektor swasta untuk menciptakan program pengelolaan sampah yang lebih efektif.

Baca Juga: Bisakah Uang Sogokan Seleksi PNS yang Gagal Digugat?

Sanksi dan Regulasi: Memberikan sanksi tegas kepada pelaku pembuangan sampah sembarangan serta mendorong pelaksanaan kebijakan pengelolaan sampah yang lebih ketat.