Penulis: Muhamad Andi Maulana (Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang PSDKU Serang)
TOPMEDIA.CO.ID - Pendekatan yang menekankan nilai-nilai Pancasila dalam perekonomian merupakan langkah yang relevan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Fokus pada pemerataan pembangunan, digitalisasi UMKM, dan program berbasis kearifan lokal mencerminkan komitmen OJK untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan stabil.
Gagasan
1. Penguatan Pendidikan Ekonomi Pancasila: Perlu ada kurikulum atau program pelatihan yang membekali masyarakat dan pelaku usaha kecil dengan wawasan ekonomi berbasis Pancasila.
Baca Juga: Korupsi Bandung Smart City: Menguak Jaringan Korupsi Dibalik Inovasi
2. Digitalisasi yang Merata: Selain program seperti UMKM-MU, penting juga mendukung infrastruktur teknologi di daerah terpencil agar seluruh UMKM memiliki akses ke platform digital.
Kritik
1. Efektivitas Program: Perlu dilakukan evaluasi lebih mendalam terhadap dampak nyata dari program seperti KUR Klaster, TPAKD, dan Bank Wakaf Mikro. Apakah benar-benar membantu masyarakat atau masih terpusat pada area tertentu.
2. Kesinambungan Kebijakan: Program berbasis nilai-nilai Pancasila kadang terkesan simbolis tanpa implementasi jangka panjang yang terarah.
Baca Juga: Kasus KDRT yang Berulang, Pembunuhan Ibu dan Anak di Malang
Saran
1. Transparansi dan Akuntabilitas: Publikasi rutin mengenai hasil dan perkembangan program-program OJK agar masyarakat dapat mengetahui sejauh mana dampaknya.
2. Kerja Sama Multi-Pihak: Meningkatkan sinergi dengan kementerian terkait, lembaga pendidikan, dan sektor swasta untuk mendukung kebijakan yang berkelanjutan.
Artikel Terkait
Kegunaan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) untuk Anak Sekolah
Kritik PKn dan Materi-materi yang Hilang
Kasus KDRT yang Berulang, Pembunuhan Ibu dan Anak di Malang
Mengenai Tindakan Kekerasan dan Pelecehan Seksual
Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Yang Hidup Hanya Anak Bungsu
Menggali Kembali Nilai-nilai Pancasila: Suara Generasi Milenial di Era Globalisasi
Korupsi Bandung Smart City: Menguak Jaringan Korupsi Dibalik Inovasi