Titik Stagnan Demokrasi

photo author
- Rabu, 4 Desember 2024 | 18:00 WIB
Ilustrasi tangan tangan demokrasi (Topmedia.co.id/Istimewa)
Ilustrasi tangan tangan demokrasi (Topmedia.co.id/Istimewa)

Penulis: Ellisan Iskandar (Mahasiswa Fakultas Hukum Unpam PSDKU Serang)

TOPMEDIA.CO.ID - Demokrasi sering disebut sebagai sistem pemerintahan terbaik yang memungkinkan rakyat untuk berpartisipasi langsung atau melalui perwakilan dalam pengambilan keputusan politik. 

Namun, dalam praktiknya, tidak semua negara dengan sistem demokrasi mengalami perkembangan yang konsisten. Banyak yang terjebak dalam kondisi stagnansi, di mana kualitas demokrasi berhenti berkembang atau bahkan mengalami kemunduran.

Stagnansi demokrasi mengacu pada situasi di mana perkembangan demokrasi terhenti atau memburuk.

Baca Juga: Persepektif Orang Tua Dulu Terhadap Nikah Muda

Hal ini dapat ditandai oleh lemahnya institusi demokrasi, partisipasi politik yang menurun, serta meningkatnya otoritarianisme dalam sistem politik yang seharusnya demokratis. 

Fenomena ini tidak hanya terjadi di negara-negara yang demokrasinya masih muda, tetapi juga di negara-negara yang dianggap mapan.

Penyebab Stagnansi Demokrasi

1. Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan

Ketika pemimpin menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya, kepercayaan masyarakat terhadap demokrasi menurun. Korupsi sering kali merusak institusi demokrasi dan menciptakan ketidakadilan dalam sistem pemerintahan.

Baca Juga: Prabowo Minta Hemat Rp15 T dari Dana Perjalanan Dinas Luar Negeri, Para Menteri Ramai Minta Tambah Anggaran

2. Polarisasi Politik

Ketegangan antar kelompok politik yang ekstrem dapat melemahkan dialog dan kerja sama. Dalam kondisi ini, kebijakan yang dibuat lebih sering bersifat partisan, bukan untuk kepentingan publik.

3. Penurunan Kepercayaan Publik

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ketika Keadilan Hanya Milik yang Mampu

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:55 WIB

Keadilan sebagai Hak, Bukan Kemewahan

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:51 WIB
X