TOPMEDIA - Penyakit jantung dan diabetes ternyata berawal dari perilaku orang berlebihan mengkonsumsi gula, garam dan lemak. Selayaknya, ketiga bahan itu dikonsumsi sesuai dengan kebutuhan agar tidak terjadi penumpukan dalam tubuh.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan batas konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) per orang per hari, yakni 50 gram atau 4 sendok makan gula, 2.000 miligram natrium/ atau 5 gram atau 1 sendok teh garam (natrium/sodium), dan lemak hanya 67 gram atau 5 sendok makan minyak goreng.
Konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan di antaranya obesitas, demikian dikutip dari Sehatnegeriku Kemkes, Minggu (4/2/2024).
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 terjadi peningkatan obesitas penduduk usia 18 tahun ke atas, yakni dari 15,4% pada 2013 meningkat menjadi 21,8% pada 2018.
Baca Juga: Mengenal Asal Buah Matoa yang kini Viral di Medsos, bisa Obati Penyakit Jantung dan Gula Darah
Indonesia juga memiliki prevalensi obesitas anak yang tinggi. Prevalensi obesitas pada usia 5-19 tahun meningkat dari 2.8% pada 2006 menjadi 6.1% pada 2016.
Untuk kategori remaja usia 13-17, sebanyak 14.8% mengalami berat badan berlebih dan 4.6% mengalami obesitas.
Obesitas merupakan salah satu faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) sehingga peningkatan obesitas beriringan dengan peningkatan penyakit tidak menular di Indonesia.
Data The Global Burden of Disease 2019 and Injuries Collaborators 2020 menyebutkan, PTM merupakan penyebab dari 80% kasus kematian di Indonesia.
Baca Juga: Manfaat Makan Bersama Keluarga, Bisa Menghilangkan Stres dan Resiko Penyakit Jantung, Kok Bisa?
Pemerintah berupaya mengatasi peningkatan obesitas dan penyakit tidak menular salah satunya dengan melakukan pembatasan konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK). Pembatasan itu dapat dicapai melalui implementasi kebijakan cukai pada produk tersebut.
Urgensi penerapan cukai ini karena konsumsi tinggi minuman berpemanis dapat menyebabkan diabetes. Padahal, diabetes merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan penelitian Vasanti S Malik et al. (2019), setiap peningkatan 1 takaran saji minuman berpemanis per hari berhubungan dengan peningkatan berat badan sebesar 0,12 kg per tahun pada orang dewasa.
Kemudian, kelebihan konsumsi minuman berpemanis satu porsi per hari akan meningkatkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2 sebesar 18%, stroke 13%, dan serangan jantung (infark miokard) 22%.
Baca Juga: Jangan Sepelekan Mudah Lelah Dan Mual! Inilah 11 Gejala Awal Penyakit Jantung, Yang Wajib Kamu Tahu