SERANG,TOPmedia - Ratusan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Serang Raya mendatangi kantor Kejati Banten. Dalam orasinya mereka memberikan dukungan kepada lembaga kejaksaan tinggi untuk mengusut sejumlah kasus korupsi di Banten yang saat ini sedang ditangani.
Mahasiswa berharap lembaga kejaksaan dapat membongkar aktor intelektual 3 kasus dugaan korupsi yang kini sedang ditangani, yakni Pemotongan Dana Hibah Ponpes, Pengadaan Lahan UPT Samsat Malingping dan Pengadaan Masker.
"Kejati kami harap bisa mengungkap kasus yang ada di Banten, kasus masker, hibah dan pengadaan lahan Samsat Malingping. Dan jangan sampai Kejati di intervensi," kata Pirdian, salah satu massa aksi, Rabu (02/06/2021).
Mahasiswa juga menuntut Kejati Banten memeriksa 20 pegawai Dinkes yang mengundurkan diri, karena dianggap mengetahui informasi berharga terkait korupsi masker. Lantaran dalam surat pengunduran diri merek tertulis adanya intimidasi dan ketidak nyamanan dalam bekerja.
"Maka ini harusnya dilakukan pemanggilan terhadap 20 orang tersebut, sehingga terang benderang perkara masker ini, akhirnya kita bisa sama-sama membongkar siapa aktor intelektual nya," ujarnya.
Menurut Pirdian, ada tanda tanya besar dan kejanggalan dalam mundurnya 20 pejabat Dinkes Banten, usai korupsi masker KN-95 di garap oleh Kejati.
Sehingga, sudah seharusnya informasi sekecil apapun bisa diterima oleh Kejati, untuk memudahkan pengusutan korupsi senilai Rp 1,68 miliar itu.
"Pasti ada persoalan besar, kalau mereka merasa nyaman, mereka tidak akan melakukan pengunduran diri massal," ujarnya. (YDtama/Red)