TOPMEDIA - Baru-baru ini publik dikejutkan dengan cuitan viral Twitter tentang adanya dugaan intimidasi pada kasus pemerkosaan di Pandeglang.
Cuitan viral dugaan kasus intimidasi pemerkosaan itu diinformasikan oleh akun @iman zaenatul haeri pada 26 Juni 2023.
Cuitan viral dugaan kasus intimidasi pemerkosaan di Pandeglang itu pun mendapat beragam komentar, termasuk klarifikasi dari Kejari Pandeglang.
Baca Juga: Pemprov Banten Sidak Kesehatan dan Dokumen Hewan Kurban
Kepala Kejari Pandeglang, Helena Octavianne membantah adanya intimidasi pada korban dan keluarganya saat melakukan konsultasi di Posko Akses Keadilan Perempuan dan Anak.
Ia menjelaskan, korban dan kedua kakaknya datang ke posko untuk melaporkan terkait pemerkosaan yang dialami korban.
“Pada Senin sesudah sidang korban datang ke kejaksaan. Posko akses keadilan kejari. Ngobrol disitu maksud abangnya ingin melaporkan pemerkosaan, kami tahunya kasus ITE, berkas di Polda dan Kejati. Visum perkara 3 tahun lalu,” katanya.
Baca Juga: Desmond J Mahesa Meninggal Dunia, Perjuangan Akan Diteruskan Anak Sulungnya, Annisa Desmond Mahesa
Ia mengaku tidak melarang keluarga korban menggunakan pengacara. Selain itu, tidak ada juga terjadi pengusiran terhadap keluarga dan pengacara saat mengikuti sidang.
Mengingat sidang yang diikuti korban merupakan sidang tertutup dan kewenangannya berada di hakim.
“Kami tidak pernah melarang kami hanya menyatakan bahwa jaksa mewakili korban sehingga yang memakai pengacara adalah terdakwa. Persidangan tertutup dan nggak pernah mengusir, tetapi hakim di pengadilan yang mempunyai kewenangan,” tegasnya.
Baca Juga: Wajah Baru Dengan Pelayanan Terdigitalisasi, 32 Gerai IM3 Siap Melayani Pelanggan Seluruh Indonesia
Terakhir, Helena juga membantah ada jaksa yang mengajak korban bertemu di luar rumah. Sebab, pada saat korban menghubunginya yang menyatakan ada jaksa D mengajak ketemuan di luar yang dimaksud oleh korban sedang berada persis disampingnya.
“Korban menghubungi saya katanya ada jaksa Desi menghubungi korban padahal Bu Desi lagi sama saya bersama Kasi dan Kasubag bin, ada apa ya. Saya cek nomor tersebut dan yang keluar itu namanya Ira apa Ina gitu, mungkin dihack atau ada apa. Saya bilang ini Bu Desi ada di dekat saya dan korban bersama Bu Desi langsung ngomong. Jadi mohon maaf kami tidak ada intimidasi dan kami di Posko akses Keadilan Perempuan dan Anak memberikan souvernir boneka sama korban,” tutupnya.***