Sebagai negara monarki semi-konstitusional dengan emir sebagai kepala negara, dan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan, Qatar tidak harus melalui proses pengambilan keputusan yang rumit atau mendapatkan dukungan politik dari berbagai pihak.
Baca Juga: Laga Perdana Piala Dunia 2022 Akan Berlangsung Pada 21 November 2022
Sistem politik negara tersebut telah dianggap oleh organisasi Barat sebagai "rezim otoriter", sebuah deskripsi yang ditolak oleh pemerintah Qatar.
Amnesty International telah mengecam praktik yang dianggapnya sebagai "eksploitasi dan pelecehan" terhadap pekerja migran.
Ambisi Qatar
LNG adalah gas yang didinginkan dan memiliki harga jual lebih tinggi dari gas alam. Nilai plus terbesar LNG adalah lebih mudah untuk diangkut.
Gas cair ini dapat dimuat ke kapal dan tidak memerlukan pembangunan jaringan pipa gas besar dengan investasi jutaan dolar jangka panjang.
Pada 2019, Qatar mengumumkan rencana untuk meningkatkan ekspor LNG sebesar 64% pada tahun 2027, sebuah ambisi untuk mengembangkan bisnisnya.***
Sumber: BBC.Com
Artikel Terkait
Qatar Mencoba untuk Menengahi Kebuntukan Pakta Nuklir Iran dan AS
Qatar Sambut Gencatan Senjata Israel dan Palestina, Hentikan Pertumpahan Darah
Jadwal Pertandingan Sepak Bola Lengkap Semua Group Piala Dunia 2022 di Qatar
Lionel Messi dan Ronaldo Masuk Daftar Pemain Top Dunia yang Akan Pensiun Usai Piala Dunia 2022 di Qatar
Tuan Rumah Piala Dunia Qatar Dikabarkan Tercoreng Karena Ini