TOPMEDIA.CO.ID - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapkan, dua kebijakan utamanya terkait investasi di Provinsi Banten adalah mempertahankan yang sudah ada dan mengundang investasi sebesar-besarnya.
Investasi yang masuk menjadi salah satu modal untuk mensejahterakan masyarakat Banten.
Hal itu diungkap Al Muktabar saat menjadi Pembicara Utama (keynote speaker) dalam Seminar On Sustainable Economy: Accelerating Investment On Green Industry And Implementation Of Local Currency Settlement (LCS) For Sustainable Economic Growth di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Kampus Sindangsari Jl. Raya Palka Km 3, Kabupaten Serang, Senin (27/6/2022).
"Banyak yang dicapai Provinsi Banten, paling tidak sejajar dengan yang lain. Kita termasuk daerah tujuan investasi yang cukup baik atau menjanjikan,” ungkapnya.
Baca Juga: Lembaga Riset STIEB Menilai Kinerja Bank Banten Terus Membaik, Pengamat Jangan Asal Menuduh
“Dua strategi kebijakan investasi Pemprov Banten, pertama memelihara industri yang ada di Provinsi Banten agar tidak meninggalkan Provinsi Banten. Kedua, kita mengundang investasi yang sebesar besarnya,” jelas Al Muktabar.
Baca Juga: Wujudkan Banten Bebas KKN, Ini Langkah Pj Gubernur Banten Al Muktabar
Dikatakan AL, banyak realisasi investasi di Provinsi Banten yang menjadi modal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banten.
Investasi adalah soal keyakinan, yakin mendapat keuntungan.
Pemprov Banten juga kata Al Muktabar, sedang berusaha merawat investasi yang sudah ada untuk mendapatkan nilai ekonomi tinggi dengan memberikan pelayanan yang terus diperbaiki.
Sehingga, pengusaha merasa nyaman melakukan aktivitas perekonomian di Provinsi Banten.
Baca Juga: Pj Gubernur Banten Lakukan Evaluasi PPDB Online Sistem Zonasi, Ini Hasilnya
“Kewajiban bersama kita meneguhkan kontrol publik terhadap birokrasi dan agenda ekonomi. Bila tidak mendapatkan kontrol yang baik bisa menghasilkan kurang berkeadilan bahkan tidak berkeadilan. Dengan saling mengontrol kita on the track pada tujuan bersama,” ungkapnya.
Masih menurut Al Muktabar, di Provinsi Banten saat ini ada 14 kawasan industri yang diisi oleh 4000 lebih industri besar dan menengah. Bila ditambah dengan UMKM bisa mencapai puluhan ribu pelaku usaha. Menjadi modal untuk pemulihan ekonomi Provinsi Banten dan Indonesia pada umumnya.
Dikatakan, ekonomi berkelanjutan (green economy) membutuhkan kearifan kita untuk bersahabat dengan alam. Dalam rangka menyongsong ekonomi hijau, pemanfaatan digitalisasi cukup baik. Terjadi efisiensi yang cukup baik. Bisa dikembangkan menjadi mudah, murah, dan cepat.
Dengan melandainya pandemi Covid-19, meski belum bebas agenda pemulihan ekonomi terus dipacu.
Artikel Terkait
BI Banten Sediakan Layanan Online Selama libur Idul Fitri, Digitalisasi BI Fast
Perkuat Silaturahmi Pelajar NU, IPNU Banten Adakan Halal Bi Halal
Alasan Expo KKB 2022 Dilakukan Online dan Ofline, Begini Penjelasan BI Banten
Seleksi Atlet Karateka, BKC Banten Adakan Kejurprov di Cilegon
Wujudkan Banten Bebas KKN, Ini Langkah Pj Gubernur Banten Al Muktabar