TOPMEDIA - Pinjaman online dan judi online menjadi salah satu bahasan oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah atau TPKAD Kabupaten Serang.
Dari hasil pembahasan TPKAD kemudian menetapkan sembilan (9) Program Kerja melalui Rapat Pleno. Salah satu dari 9 program kerja utama TPKAD, berkomitmen akan menguatkan literasi bagi ASN dan masyarakat agar terhindar dari pinjaman online atau pinjol dan judi online atau judol.
Rapat Pleno di pimpin oleh Wakil Bupati Serang Muhammad Najib Hamas. Turut hadir Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ketua TPAKD Kabupaten Serang yang juga Asda II Bidang Pembangunan, Febriyanto ZS, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Ekonomis dan Keuangan, Zaldi Dhuhana, Kabag Perekonomian dan SDA, Febrian Ripera.
Baca Juga: PLN Mobile Jawara Run 2025 Sukses Digelar di KP3B, Ini Harapan Gubernur Banten
Wakil Bupati Serang mengatakan, bahwa tantangan TPKAD ke depan yakni memberikan pemahaman literasi keuangan terhadap masyarakat.
”Dengan percepatan akses masyarakat terhadap keuangan daerah atau lembaga keuangan ini menjadi penting, supaya masyarakat memahami literasi keuangan,”ujarnya.
Najib Hamas menegaskan, bahwa TPAKD Kabupaten Serang harus membantu masyarakat untuk mengetahui akses keuangan, baik bank atau non bank agar tidak ada yang terperangkap dengan pinjol dan judol.
”Kita harapkan ke depan masyarakat semakin cerdas dalam memilih dan memilah lembaga keuangan, baik itu bank maupun non bank,” katanya.
Najib Hamas memastikan, jika Otoritas Jasa Keuangan atau OJK akan membantu tim TPAKD Kabupaten Serang dalam meningkatkan pemahaman literasi keuangan kepada masyarakat.
”Untuk literasi keuangan akan dimulai dengan kerjasama dengan OJK dalam meningkatkan pemahaman literasi keuangan maupun inklusinya,” terangnya.
Baca Juga: 17 Tahun Menjabat Sekjen DPP Gerinda, Ketua Umum Prabowo Gantikan Posisi Ahmad Muzani Oleh Sugiono
Ketua TPAKD Kabupaten Serang Febriyanto mengatakan, timnya akan bersinergi dengan OJK, Bank Indonesia atau BI dan bank yang ada di Kabupaten Serang untuk melakukan pembinaan literasi keuangan pada masyarakat.
”Target kita yang pertama adalah UMKM (usaha mikro kecil menengah) yang harus kita berdayakan,” ujarnya.
Febriyanto juga akan menindaklanjuti terkait minimnya literasi keuangan di masyarakat, dengan menyusun jadwal dan rencana untuk memberikan pemahaman kepada mereka.