sosial-politik

Pengunduran Diri Arilangga Hartarto, Indo Barometer Ungkap Jelang Perubahan Iklim Politik Pada Oktober 2024?

Senin, 12 Agustus 2024 | 20:00 WIB
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari (Foto: TOPMEDIA)

TOPMEDIA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai pengunduran diri Airlangga Hartarto dari Ketua Umum DPP Partai Golkar pada sejarahnya terdapat peran Jokowi saat itu sebagai Presiden RI.

"Saya melihat ini ada upaya sinkronisasi yang diinginkan oleh kalangan elit pemenang Pilpres menjelang Oktober di era Pemerintahan Baru dibawah Prabowo sebagai Presiden dan Gibran Rakabumingraka sebagai Wakil Presidennya," ujar Qodari dalam siaran youtube chanel liputan6.

Terlebih, kata Qodari ini juga menyambut tahapan Pilkada dimana pada 20 sampai 27 Agustus menjelang tahapan pendaftaran para bakal calon yang akan di daftarkan ke KPU oleh partai politik.

"Bahwa angin yang saat ini bertiup pada Airlangga, nampaknya kini angin ini sudah bertiup kepada yang lain, nanti kita pantau saja, angin itu mengarah kesiapa pada hasil Munaslub Golkar," tutur Qodari, Senin 12 Agustus 2024 dalam sebuah siaran media.

Baca Juga: Inilah Persiapan Pernikahan Cassandra Lee, Momen Spesial yang Dinantikan

"Politisi itu menurut saya sebagai pelaut, yang pandai membaca gelombang, arah angin bahkan karang. Nah menurut saya Airlangga gagal dalam melihat angin yang sebetulnya bisa di optimalkan," itu analisa saya.

Dikatakan Qodari, bagaimana pun setiap kali perubahan kekuasaan, pergantian kepempimpinan di tingkat nasional, anginya akan sampai pada pohon beringin, tapi de facto ini jenis pohon yang goyangnya ikut anginnya.

"Doktrin Golkar itu kan Karya dan Kekaryaan, sehingga selalu inhern dan berada pada bagian kekuasaan, sehingga selalu memposisikan dan beradaptasi pada kepempimpin nasional," tutur Qodari.

Kemudian ini juga akan mengganggu dinamika pada provinsi-provinsi yang besar, diantaranya DKI dan Provinsi Banten, karena ini akan terjadi perubahan yang sangat cepat.***

Tags

Terkini