TOPMEDIA - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mengomentari usulan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketua koalisi.
Said Didu menyebut usulan itu akan membuat sistem politik Indonesia mirip dengan China atau Tiongkok.
Politbiro atau biro politik sendiri merupakan organisasi eksekutif untuk beberapa partai politik, terutama partai komunis.
Baca Juga: Mahfud MD: Nasib Jokowi Bisa Seperti Soeharto Diseret ke Pengadilan Jika Hak Angket Digulirkan!
Sistem ini diadopsi di beberapa negara belas Uni Soviet dan China.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengatakan, Presiden Joko Widodo semestinya menjadi sosok yang berada di atas semua partai politik.
Grace Natalie mengungkapkan, ada usul dari Ketua Dewan Pembina PSI Jeffrie Geovannie agar Jokowi dapat memimpin koalisi partai politik yang punya kesamaan visi menuju Indonesia emas.
Baca Juga: Ini dia Masjid yang Menyediakan Takjil Gratis Setiap Hari di Yogyakarta!
"Saya pikir ide bagus juga, Pak Jokowi mungkin bisa jadi ketua dari koalisi partai-partai, semacam barisan nasional, partai-partai mau melanjutkan atau punya visi yang sama menuju Indonesia emas," kata Grace Natalie dalam program Gaspol!
Grace Natalie berpandangan, Jokowi dapat menjadi sosok yang mempersatukan atau menjembatani kepentingan partai-partai politik.
Ia menilai, tidak mudah mencari seseorang yang bisa menjembatani semua partai politik dan perkataannya dapat mempersatukan partai-partai tersebut.
Baca Juga: Takjil dari Berbagai Daerah di Indonesia, Warisan Kuliner Nusantara!
"Enggak banyak sih saya pikir yang dengan orang rela ya untuk menerima dan hari ini saya pikir Pak Jokowi satu-satunya orang," kata Grace Natalie.