Sambut Tahun Baru Islam 1445 Hijriah dan HUT RI Ke 78 Tahun, BPP Kecamatan Pamarayan Adakan Bakti Sosial

Baca Juga: Patung Presiden Soekarno Bakal Mejeng di Bandung, Habiskan Investasi Hingga Rp10 Triliun?

“Ini merupakan kegiatan yang sangat luar biasa dan meriah. Harapan saya semoga acara ini bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat sekitar khususnya dan semoga acara ini bisa berjalan kembali di tahun yang akan datang, dan lebih banyak lagi anak yang dikhitan dan lebih meriah lagi," tuturnya. 

Bagja Saputra, selaku Camat Pamarayan sangat mengapresiasi dan mendukung penuh acara ini. 

“Harapan saya anak yang dikhitan menjadi anak yang sholeh, dan semoga dengan acara bakti sosial ini bisa menjadi contoh dan bisa menyentuh para anggota dewan dan para donatur agar acara ini bisa berjalan kembali di tahun yang akan datang, dan lebih banyak dan meriah lagi," jelasnya.

Baca Juga: Inilah Tradisi Unik 17 Agustusan di Indonesia! Mulai Sepakbola Durian Hingga Kumpulkan Jagoan Daerah

Owi Nahrowi selaku orang tua dari anak yang dikhitan sekaligus beliau sebagai Ketua Gapoktan Desa Binong menuturkan bahwa beliau sangat merasakan manfaat nya langsung dari kegiatan khitanan massal yang diadakan di BPP Kec. Pamarayan. 

“Saya selaku Ketua Gapoktan Desa Binong sekaligus orang tua dari anak saya yang dikhitan saat ini sangat mengapresiasi dan bangga sekali kepada petugas yang ada di BPP Kecamatan Pamarayan yang mau dan mampu mengadakan acara yang sangat mulia ini," ujarnya. 

"Ditengah-tengah ekonomi yang sulit, saya merasa terbantu sekali karena anak saya bisa dikhitan secara gratis," tambahnya.

Baca Juga: Hari Kemerdekaan 78 Tahun, Pemuda Mahasiswa Ganjar Ajak Warga Diskusi Kepemimpinan Sambil Liwet di Cilegon

"Setau saya ini merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh BPP Kec. Pamarayan sebagai bentuk kepedulian terhadap para petani dan keluarganya. Saya sangat sependapat dengan apa yang disampaikan oleh Koordinator Penyuluh BPP Kec. Pamarayan bahwa untuk meningkatkan produksi pertanian harus ditunjang juga dengan kondisi kesehatan para petani dan keluarga nya, bukan hanya sarana dan prasarananya saja. Bagaimana petani mau pergi ke sawah menanam padi jika kondisi kesehatan nya terganggu, sehingga secara tidak langsung hal ini akan berdampak pula terhadap peningkatan produksi," Tegasnya.***