TOPMEDIA.CO.ID - Dalam rangka HARGANAS tahun 2022 BKKBN Provinsi Banten gelar cegah stunting pada kelurahan kelurahan di Kota Cilegon.
Hal itu, supaya bebas stunting, terutama di Kelurahan gerem.
Kepala BKKBN RI yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Utama BKKBN Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si mengatakan HARGANAS merupakan momentum yang berkualitas, momentum refleksi dan apresiasi Negara terhadap peran penting keluarga dalam membangun Sumber Daya Manusia Indonesia yang berkualitas.
Ia juga mengungkapkan, bahwa peringatan HARGANAS tahun 2022 mengangkat tema “Ayo Cegah Stunting Agar Keluarga Bebas Stunting”. Tema ini terkait dengan tugas baru yang diberikan Bapak Presiden kepada BKKBN sebagai koordinator penanganan stunting sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, dengan target angka stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen.
“Hal tersebut tentunya diperlukan upaya yang serius dan kerja keras dari seluruh pihak, salah satunya melalui kolaborasi lintas sektor sejak dari intervensi hulu-hilir, intervensi spesifik dan sensitive serta pendekatan pentahelix. Sekaitan dengan hal tersebut, telah ditetapkan Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024 (RAN PASTI)”, ujarnya.
Disebutkan oleh Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi, Dadi Ahmad Roswandi secara umumpenyelenggaraan HARGANAS Ke-29 Tahun 2022 dimaksudkan untuk mensinergikan Gerak dan Langkah Keluarga Indonesia Mencegah Stuting.
Baca Juga: Kenalan Lewat Facebook, Anak Di Bawah Umur Dicabuli 5 Warga Cinangka Kabupaten Serang
"Melalui Momentum Harganas ini diharapkan dapat meningkatkan peran stakeholder, tokoh masyarakat dan keluarga dalam pembangunan keluarga, meningkatkan kinerja Pengelola dan Petugas Bangga Kencana dalam meningkatkan Program Bangga Kencana serta meningkatkan kepedulian keluarga Indonesia dalam pencegahan Stunting," tambahnya.
Sementara itu, Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan, bahwa berdasarkan Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 kasus stunting di Provinsi Banten tidak termasuk ke dalam 7 (tujuh) provins terbesar.
"Namun secara absolut masuk ke dalam 4 (empat) besar di Pulau Jawa yaitu pada angka 294.862 orang atau 24,5 persen, sehingga Provinsi Banten masuk menjadi 12 provinsi prioritas dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN-PASTI)," kata Al Muktabar.
Baca Juga: Awal Mula Geger Cilegon, Ini Penjelasan Helldy
Lanjut Al Muktabar menjelaskan, bahwa sda 3 (tiga) daerah kabupaten/kota menunjukan jumlah stunting mengalami kenaikan. Yaitu Pandeglang, yang semula 33 persen menjadi 37,8 persen, Kabupaten Tangerang yang tadinya 18 persen naik 23,3 persen, Tangsel yang tadinya 16 persen jadi 19,9 persen Sedangkan 4 daerah lainnya mengalami penurunan. yaitu Kota Tangerang 15,3 persen, Kota Cilegon 20,6 persen dan Kabupaten Serang 27,2 persen dan Kota Serang 23,4 persen” dan secara regional angka stunting di Provinsi Banten sebesar 24,5 persen.
Ia juga menyebutkan, bahwa pihaknya telah mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor : 2 Tahun 2018 Tentang Gerakan Banten Eliminasi TBC dan Gerakan Cegah Stunting melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitive.
Artikel Terkait
Buron 10 Bulan, Tersangka Pencabulan Ditangkap Polres Pandeglang
Partai Gerindra Kabupaten Serang Potong Kurban 5 Ekor Sapi dan 2 Kerbau
Awal Mula Geger Cilegon, Ini Penjelasan Helldy
Kenalan Lewat Facebook, Anak Di Bawah Umur Dicabuli 5 Warga Cinangka Kabupaten Serang
Partai Demokrat Serahkan 8 SK Pengurus DPC, Ketua DPD Banten : Mari Kerjasama, Serap Aspirasi Masyarakat