Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ungkap gejala, cara penularan dan upaya pencegahan penyakit misterius hepatitis akut yang baru-baru ini menyerang anak. Secara umum, menurut Budi, gejala awal penyakit hepatitis akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan buang air besar berwarna putih pucat.
Mengenai penularan nya, sambung Budi, virus ini biasanya melalui asupan makanan lewat mulut.
“Virus ini menularnya lewat asupan makanan yang lewat mulut. Kalau dia buang air besar dan kemudian mulai ada demam nah itu dicek SGPT- SGOT-nya. Kalau sudah di atas 100, lebih baik di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat. SGPT-SGOT normalnya di level 30-an, kalau sudah naik agak tinggi sebaiknya di-refer ke fasilitas kesehatan terdekat. Sedangkan kepada para orang tua untuk segera memeriksakan anak dengan gejala tersebut ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal,” kata Menkes Budi, seperti dikutip pada halaman Setkab baru-baru ini.
Untuk itu, sambung Budi, pihaknya mengingatkan, khususnya kepada anak untuk rajin mencuci tangan sebelum makan, melihat korbannya adalah dibawah usia 16 tahun. Bahkan, banyak yang usian dibawah 5 tahun.
”Jadi kalau bisa, rajin cuci tangan saja supaya kita pastikan yang masuk ke anak-anak kita, kan ini menyerang banyak di bawah 16 tahun lebih banyak lagi di bawah 5 tahun,” beber Menkes Budi.
Lebih jauh Budi mengatakan, saat ini tercatat sudah ada 15 kasus dugaan atau suspek hepatitis akut. Tiga kasus pertama di Indonesia dilaporkan pada tanggal 27 April, beberapa hari setelah Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyampaikan adanya kejadian luar biasa atau outbreak di Eropa penyakit ini di Eropa.
Menanggapi kejadian ini, pihaknya membuat Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology).
Baca Juga: Ini Kriteria Pengangkatan Honorer Kesehatan Jadi PPPK 2022-2023
“Tanggal 27 April itu kita sudah langsung mengeluarkan surat edaran agar semua rumah sakit dan dinas kesehatan melakukan surveillance monitoring terhadap kasus ini,” ungkapnya.
Budi menambahkan, pihaknya juga telah berkomunikasi dengan Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat dan Pemerintah Inggris untuk memperoleh informasi mengenai penyakit ini.
“Memang kesimpulannya belum bisa dipastikan virus apa yang seratus persen menyebabkan adanya penyakit hepatitis akut ini. Sekarang penelitian sedang dilakukan bersama-sama oleh Indonesia, bekerja sama dengan WHO dan juga kita bekerja sama dengan Amerika (Serikat) dan Inggris, untuk bisa mendeteksi secara cepat penyebab penyakit ini. Kemungkinan besar adalah adenovirus strain 41, tapi ada juga banyak kasus yang tidak ada adenovirus strain 41 ini,” ujarnya.***
Artikel Terkait
Tinjau Pelabuhan Merak, Menkes RI: 40% Masyarakat Tidak Pakai Masker!
Cara Pasang 1 Set Top Box Untuk 2 TV
200 Ribu Lebih Honorer Akan Diangkat Jadi PPPK Tahun 2022-2023, Simak Kriteria Honorer Diangkat Jadi PPPK
Presiden Jokowi Lepas Kontingen Indonesia untuk Sea Games ke-31 Vietnam
Ini Cara Memasang Set Top Box TV Tabung dan Set Top Box untuk TV Tabung yang Bagus