Waspada ! Gunung Anak Krakatau Erupsi, Pemerintah Kabupaten Serang Minta Warga Tenang

photo author
- Senin, 7 Februari 2022 | 21:00 WIB
Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa (Febi Sahri Purnama)
Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa (Febi Sahri Purnama)

Kemudian erupsi juga kembali terjadi pukul 12.46 dan pukul 17.00 dengan tinggi kolom abu teramati mencapai sekitar 1.000 meter diatas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 46 mm dan durasi sekitar 58 detik.

Baca Juga: Pemohon Bansos Bisa Ajukan Hibah Lewat Online, Pemkab Serang Sediakan Aplikasi Serang Open

Selanjutnya erupsi GAK kembali terjadi pada Sabtu 5 Februari pada pagi hari sekitar pukul 05.32 ketinggian kolom abu erupsi Gunung Anak Krakatau atau GAK mencapai 1.500 meter.

Erupsi kembali terjadi pukul 13.03 dengan ketinggian kolom abu mencapai 2.000 meter diatas puncak GAK. Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut.

Bahkan sinar api dari puncak Gunung Anak Krakatau terlihat dengan ketinggian 300 meter.  Terakhir GAK kembali erupsi pada Ahad 6 Februari 2022 pukul 10.05. Tinggi kolom abu teramati mencapai 1.500 meter diatas puncak.

Baca Juga: Para Suami Harus Tau Ini ! Dijamin Istri Puas, Dokter Dinasyah Beberkan Tips Tahan Lama Hubungan Badan 

Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 56 mm dan durasi sekitar 3 menit 43 detik. 

Namun demikian tidak terdengar suara dentuman dari aktivitas Gunung Anak Krakatau tersebut. Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada status level II waspada. Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawah. 

Koordinator Kelompok Mitigasi Gunung Api Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG Kristianto mengatakan sejak Kamis 3 Februari 2022 GAK terus menunjukkan aktivitas hembusan asap menerus berwarna kelabu. “Namun pada sore hari ini (kemarin) warna hembusan sudah berubah menjadi putih tebal," ujarnya saat dikonfirmasi wartawan melalui saluran WhatsApp.

Baca Juga: Tangkal Lonjakan Omicron, Kemenag Kembali Terbitkan Aturan Palaksanaan Keagamaan di Rumah Ibadah

Menurut dia, adanya erupsi GAK tersebut berkaitan dengan sistem suplai magma. Dimana aktivitas erupsi GAK terakhir terjadi pada 26 November 2021.

Ia mengatakan walau ada aktivitas GAK dipastikan tidak berdampak pada masyarakat sekitar hingga saat ini. Namun demikian ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mendekat GAK dalam radius 2 kilometer. 

Selain itu adanya erupsi GAK juga dipastikan tidak akan berpengaruh terhadap aktivitas penyebrangan di pelabuhan Merak. “Tidak berpengaruh terhadap aktivitas penyebrangan di Merak,”ujarnya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Febi Sahri Purnama

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X