Pihaknya tidak ingin kejadian pendemi covid-19 di Banten meningkat, dan ujungnya Gubernur akan disalahkan dalam menjaga masyarakatnya.
"kondisinya sulit, kucing-kucingan, sehingga terpaksa harus ditutup," katanya.
Sebelumnya pun, sambung Agus Pemprov Banten telah mengeluarkan himbauan agar pengunjung yang datang tidak melebihi dari angka 50 persen dari kapasitas yang ada.
"Namun ini kan sulit untuk mengarahkannya agar pengunjung mau menyebar, mereka terus bergerak," katanya, seraya menambahkan, upaya penyekatan juga sudah dilakukan agar pengunjung tidak terus membeludak. Namun, kondisi dilapangan tidak terkendali.
Agus juga menambahkan, bahwa Gubernur Banten Wahidin Halim juga sudah menerima masukan dari berbagai pihak sebelum mengambil keputusan penutupan, sehingga dari berbagai dampak sudah sangat dipertimbangkan.
“Saya meyakini Bupati dan Wali Kota di 4 Kabuaten dan 4 Kota di Banten berterimakasih terhadap Ingub, lantaran mereka tidak se berani Gubernur dalam mengambil keputusan penutupan, karena bisa menuai pro dan kontra,” tutup Kadispar. (Den/Red)