“Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi kepada Pemprov Banten bersama jajaran Pemda yang terlibat atas partisipasi dan dukungannya yang cukup baik dalam menyukseskan kegiatan tersebut,” katanya.
Dikatakan Wadanjen, kegiatan Latsitardanus tahun 2025 ini perlu persiapan yang matang dalam segala hal, apalagi jika dibandingkan tahun lalu, jumlah peserta Latsitardanus tahun ini dua kali lebih banyak mencapai sekitar 2.800 peserta/kontingen dari Taruna Akmil, AAL, AAU, Akpol, Poltek SSN, Mahasiswa Unhan, Praja IPDN dan Mahasiswa dari universitas setempat.
“Sehingga persiapannya harus dilakukan secara detail dari mulai persiapan sampai pada tahap pelaksanaannya nanti,” pungkasnya.
Rangkaian kegiatan Latsitardanus tahun 2025 ini berlangsung dari tanggal 31 Mei 2025 sampai 16 Juni 2025, dimana rangkaiannya direncanakan akan dimulai dengan apel sambutan kontingen yang akan dilaksanakan di Lapangan Grup 1 Kopassus pada tanggal 29 Mei 2025. Berperan sebagai Inspektur Upacara adalah Gubernur Banten Andra Soni.
Kemudian pembukaan secara resmi akan dilaksanakan pada tanggal 31 Mei 2025 di Alun-alun Barat Kota Serang yang rencananya akan dibuka langsung oleh Panglima TNI Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E.M.Si.
Dari ribuan kontingen yang direncanakan akan hadir itu, akan dibagi menjadi empat Batalyon Taruna Latihan (Yontarlat). Selama hampir 16 hari, lima Yontarlat itu akan tinggal di masing-masing wilayah yang sudah ditentukan, seperti Yontarlat I/Macan akan ditempatkan wilayah Kabupaten Serang, Yontarlat II/Hiu di Kabupaten Lebak, Yontarlat III/Elang di Kota Cilegon, Yontarlat IV/Kijang di Kabupaten Pandeglang. Sedangkan untuk Mentarlat ditempatkan di Kota Serang.
Para kontingen akan diberikan saran kegiatan baik fisik maupun non fisik yang saat ini masih terus dimatangkan seperti kegiatan buka jalan utama, Pembangunan jembatan, gorong-gorong, peningkatan jalan lingkungan, rehab RTLH, Mushola sampai pembuatan sumur bor serta mensukseskan program pemerintah ketahanan pangan yang ada wilayah sasaran latihan.
Sedangkan kegiatan yang non fisik yang direncanakan itu meliputi edukasi bela negara, wawasan kebangsaan, penyuluhan narkoba, KB dan kesehatan, penyuluhan pertanian, perikanan dan lingkungan hidup sampai pemberdayaan desa, serta promosi masuk sekolah kedinasan dari peserta latihan.