Guna Merubah Pandangan Masyarakat Terkait Sampah, Mendes PDT Deklarasi Gerakan Desa Peduli Sampah di Alun-alun Cikande

photo author
- Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:42 WIB
Mendes PDT Yandri Susanto membacakan deklarasi Gerakan Desa Peduli Sampah pada kegiatan Bangun Desa Bangun Indonesia di Alun-alun Kecamatan Cikande, Jum'at (16/5/2025)
Mendes PDT Yandri Susanto membacakan deklarasi Gerakan Desa Peduli Sampah pada kegiatan Bangun Desa Bangun Indonesia di Alun-alun Kecamatan Cikande, Jum'at (16/5/2025)

TOPMEDIA.CO.ID - Guna merubah cara pandang masyarakat terhadap sampah Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto membuat program Gerakan Desa Peduli Sampah pada kegiatan Bangun Desa Bangun Indonesia.

"Jadi sampah itu bisa menjadi barang berharga. Contohnya, pameran BUMDes ini rata-rata dari sampah yang dikelola menjadi barang berharga," ujarnya usai deklarasi di Alun-alun Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, tepatnya di Desa Situ Terate, pada Jumat, 16 Mei 2025.

Deklarasi diikuti oleh Wakil Menteri Desa PDT Ahmad Riza Patria, Wakil Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono, Bupati Serang terpilih Ratu Zakiyah, Wakapolda Banten Brigjen Pol Hengki, dan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Serang, Rudy Suhartanto.

Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan Pemerintah Desa, Gubernur Banten Andra Soni luncurkan program Bantuan Keuangan Rp 100 Juta Perdesa

Gerakan yang digagas oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut bertujuan untuk menciptakan desa yang bersih, asri, dan sehat melalui pengelolaan sampah yang efektif dari sumbernya sekaligus upaya pelestarian budaya bersih sebagai jati diri masyarakat desa.

Mendes PDT Yandri Susanto mengatakan, memilih Desa Situ Terate, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, pada dasarnya untuk desa seluruh Indonesia.

Deklarasi Gerakan Desa Peduli Sampah ini karena pihaknya berkeinginan agar karakter masyarakat di desa atau budaya masyarakat di desa dapat merubah cara pandang terhadap sampah.

Termasuk, sambung Yandri, pemerintah akan mengubah sampah menjadi energi listrik, tetapi energi listrik membutuhkan bahan baku yang banyak.

Maka, perlu kebersamaan atau perlu kepedulian masyarakat untuk tidak lagi membuang sampah di sungai-sungai, di persawahan, atau di saluran air.

Baca Juga: IFG Perluas Perlindungan Risiko Pertanian untuk Mendukung Swasembada Pangan dan Ketahanan Nasional

"Tapi kumpulkan sampahnya, dipilah antara sampah plastik, sampah organik, non-organik, atau sampah bekas makanan, dan sebagainya. Kita ingin sekali lagi melalui deklarasi Bangun Desa Bangun Indonesia dengan tema desa bebas sampah," katanya.

Terlebih, sebut Yandri, saat ini Kemendes PDT tengah melaksanakan festival untuk memilih desa yang terbaik di Indonesia yang akan diumumkan juaranya pada akhir Agustus.

Jadi, akan dipilih desa mana yang memang benar-benar peduli terhadap sampah, mulai dari hulu sampai hilirnya.

"Kira-kira itu makna dari deklarasi hari ini. Jadi, ini pesan untuk seluruh masyarakat desa di Indonesia," tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ikawati

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X