Indonesia Japan Knowledge Exchange Seminar 2024, Maman Paparkan Strategi Inovatif Penanganan Stunting di Kota Cilegon

photo author
- Selasa, 29 Oktober 2024 | 18:55 WIB
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin. (TOPmedia/Istimewa)
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon, Maman Mauludin. (TOPmedia/Istimewa)

TOPMEDIA.CO.ID - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cilegon Maman Mauludin mempresentasikan strategi inovatif dalam penanganan stunting yang telah diterapkan di Kota Cilegon, Selasa 29 Oktober 2024.

Materi tersebut disampaikan pada event Indonesia-Japan Knowledge Exchange Seminar 20204 di Aula Makarti Bhakti Nagari, Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI), Jakarta.

“Kami melaksanakan dua startegi, yaitu intervensi gizi spesifik, yakni intervensi gizi yang berfokus pada anak selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dikelola oleh sektor kesehatan," kata Sekda Kota Cilegon Maman Mauludin.

Baca Juga: Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Dinkes Kota Cilegon Gelar Forum Konsultasi Publik

"Selanjutnya, intervensi gizi sensitive, yakni dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan dengan sasaran masyarakat umum,” sambungnya.

Menurut Maman, kolaborasi antar instansi merupakan langkah yang sangat penting dalam mengatasi stunting.

"Kami melibatkan berbagai OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di Kota Cilegon, termasuk DP3AP2KB (Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana), Dinas PUTR (Pekerjaan Umum dan Tata Ruang), Dindikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan), Dinsos (Dinas Sosial), Kemenag (Kementerian Agama) dan Diskominfo (Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik). Setiap instansi memiliki peran vital dalam upaya penanganan stunting,” tuturnya.

Baca Juga: Dorong Transformasi Layanan Digital, Dinkes Kota Cilegon Sosialisasi Aplikasi Satu Data Kesehatan

Sementara itu, Plt Kepala LAN RI, Muhammad Taufik menjelaskan bahwa seminar tersebut menghadirkan dari beberapa perwakilan pemerintah Jepang.

“Selain Sekda Cilegon dan Sekda Surabaya, kami akan mendengar pengalaman dari pemerintah Jepang, khususnya Kota Kochi dan Kota Kitakyushu,” jelasnya.

Dalam hal ini, Taufik berharap agar acara tersebut dapat menjadi wadah pertukaran pengalaman.

“Kami berharap acara ini dapat menjadi wadah pertukaran pengalaman dan mendorong kerjasama antara Indonesia dan Jepang di bidang penanganan stunting dan atau lainnya,” harapnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Abdul Hadi Top Media

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PWNU Banten Serukan Islah Terkait Konflik di PBNU

Selasa, 2 Desember 2025 | 15:24 WIB
X