parlemen

Data BLT Dinilai Kurang Falid, Ketua DPRD Kota Cilegon Lakukan Cek Lapangan

Senin, 19 September 2022 | 17:15 WIB
Ketua DPRD Kota Cilegon, Isro Mi'raj (Tim Topmedia 03)

TOPMEDIA.CO.ID - Mengalami data kurang falid dari Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia (RI) terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM), Ketua DPRD Kota Cilegon, Isro Mi'raj meminta Dinsos Kota Cilegon segera turun dan mengecek BLT BBM di masyarakat Kota Cilegon agar sesuai tepat sasaran. 

Pasalnya,kata Isro Mi'raj bahwa telah mengetahui keterkaitan tentang BLT BBM dari Kemensos. Sehingga dari situ kata Isro Mi'raj bahwa seharusnya yang mendapatkan BLT BBM ini bagi warga Kota Cilegon yang tidak mampu. 

"Memang kami mengetahui yang harus mendapatkan BLT BBM ini yang pertama adalah sopir angkot, masyarakat tukang ojeg,nelayan, baru RTS iyah kan. Sehingga ini harus betul betul sesuai intruksi dari Pemerintah Pusat (Pempus) bagaimana tentu data itu di falidasi dulu,"ungkap Isro Mi'raj kepada wartawan di Kota Cilegon,Senin 19 September 2022.

Baca Juga: Berhasil Kalahkan Vietnam, Timnas Indonesia Go Piala U-20 2023 di Uzbekistan

"Tidak masalah agak terlambat sedikit. Tetapi nanti ketika yang mendapatkanya itu tepat sasaran. Sesuai dengan amanah pemberian pusat, sopir angkot, tukang ojeg,nelayan dan Rumah Tangga Sasaran (RTS),"imbuh Isro Mi'raj. 

Selain itu juga, saat ditanya mengenai BLT BBM yang saat ini masih banyak masyarakat yang tidak mendapatkan BLT BBM tepat sasaran,kata Isro Mi'raj bahwa BLT BBM ini sering di lakukan oleh Kemensos. 

Sehingga dari situ Kemensos mempunyai data yang real agar BLT BBM ini bisa tersalurkan dengan tepat sasaran.

Baca Juga: Bocah 17 Tahun Diamankan Polisi Usai Lakukan Transaksi Lewat Instagram

"Iyah makanya ini kan kegiatan yang selalu berulang ulang kan iyah. Artinya harusnya ada data yang real. Data yang real itu kan pemerintah itu banyak sektor,"ungkapnya. 

"Bagaimana misalkan tataran kelurahan. Di kelurahan ketika RTS ada yang meninggal. Kan datanya ada surat kematian itu. Sehingga apabila itu termasuk dalam  RTS  ataupun dia tukang ojeg itu sudah dengan sendirinya. Sehingga saya rasa data dari pusat itu tidak terlalu efektif. Karena pusatkan tidak mendapatkan tidak selalu mendapatkan laporan yang real,"ujarnya. 

Sehingga kata Isro Mi'raj bahwa di sini segera memperbaiki data tersebut. Karena banyak perangkatkan Dinsos itu bekerjasama dengan Kelurahan. Baik itu dari Kasi Kesos maupun peran RT RW.

Baca Juga: Polsek Balaraja Terus Dalami Kasus Penembakan Debt Collector

Hal ini bagaiamana bekerjasama dengan baik, karena  mereka yang tau betul betul tau data yang di lapangan. 

"Mana yang RTS yang masih tinggal di Cilegon atau yang sudah pindah.Kayak kasus di Gunung Sugih misalkan sudah banyak pindah ke Anyer. Nah ini kan harus betul betul terferikasi dengan baik. Jangan sampai orang yang sudah pindah di Kabupaten Serang malah dia masih mendapatkan BLT BBM dari Pusat,"terangnya. 

Halaman:

Tags

Terkini