China Siap Lanjutkan Kerja Sama dengan Indonesia dalam Proyek Whoosh, Klaim Lapangan Kerja Makin Terbuka

photo author
- Rabu, 22 Oktober 2025 | 16:50 WIB
Kereta Cepat Woosh produksi China (Foto: TOPMEDIA)
Kereta Cepat Woosh produksi China (Foto: TOPMEDIA)

TOPMEDIA - Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh tengah jadi perbincangan usai beberapa pihak menyoroti persoalan utang membengkak Indonesia pada China di proyek tersebut.

Menanggapi ramainya isu tersebut di dalam negeri, China pun turut buka suara dengan menyatakan bahwa pihaknya siap untuk bekerja sama memfasilitasi Whoosh di tengah permasalahan utang.

China bahkan menyebut dengan adanya Whoosh, lapangan kerja makin terbuka hingga pertumbuhan ekonomi pun dapat dirasakan oleh Indonesia.

“Kereta api ini telah melayani lebih dari 11,71 juta penumpang, dengan arus penumpang yang terus meningkat,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun kepada awak media pada Senin, 20 Oktober 2025.

“Manfaat ekonomi serta sosialnya terus dirasakan, menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat setempat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di sepanjang jalur kereta api,” imbuhnya.

Siap Bekerja Sama dan Saling Koordinasi Terkait Operasional Whoosh Guo juga menyebut bahwa Indonesia dan China sama-sama memikirkan keberlangsungan juga pengembangan proyek Whoosh.

“Otoritas dan perusahaan yang berwenang dari kedua belah pihak telah menjalin koordinasi yang erat untuk memberikan dukungan yang kuat bagi pengoperasian kereta api yang aman dan stabil,” imbuhnya.

Baca Juga: Wali Kota Serang Kawal Pembangunan Kawasan Royal: Dari Risih Menjadi Rapi

“China siap bekerja sama dengan Indonesia untuk terus memfasilitasi pengoperasian kereta api cepat Jakarta-Bandung yang berkualitas tinggi,” tambahnya.

Menurut Guo, dengan adanya kerja sama dalam proyek tersebut bisa membuat Whoosh makin berperan dalam mendorong pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia serta meningkatkan konektivitas di kawasan yang dilewatinya.

Kemelut Utang Whoosh dan Menkeu Purbaya yang Ogah Bayari Pakai APBN Perhatian ke utang Whoosh ini muncul usai pernyataan dari Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang tak mau merogoh uang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk melunasi utang tersebut.

Menkeu Purbaya menyebut Whoosh yang saat ini dikelola oleh konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), seharusnya menjadi tanggung jawab Danantara sebagai holding BUMN.

“Ini KCIC di bawah Danantara kan? Kalau di bawah Danantara mereka sudah punya manajemen sendiri,” ucap Menkeu Purbaya dalam media gathering di Bogor pada 10 Oktober 2025 lalu.

“(Danantara) Sudah punya dividen sendiri yang rata-rata setahun bisa Rp80 triliun atau lebih. Seharusnya mereka manage dari situ, jangan ke kita lagi. Kalau enggak ya semua ke kita lagi termasuk devidennya,” jelasnya.

Skema Pembayaran Utang yang Disiapkan Danantara Respons Menkeu Purbaya itu muncul setelah pernyataan dari Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria tentang nasib pembayaran utang Whoosh yang mencapai Rp116 triliun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Beni Hendriana

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Risiko Tersembunyi di Jalan yang Terlihat Aman

Jumat, 21 November 2025 | 11:45 WIB

SMAN 1 Ciruas Jadi Penutup Honda Funfest School 2025

Sabtu, 20 September 2025 | 06:17 WIB
X