Minyak Goreng Dan Shampo Melijit, BI Banten : Siapkan Program Stabilisasi Harga

photo author
- Selasa, 14 Desember 2021 | 19:57 WIB
Kepala KPW BI Banten, R. Erwin Soeriadimadja menghadiri acara Economic Outlook, di Anyer Kabupaten Serang (Foto : Feby/Topmedia)
Kepala KPW BI Banten, R. Erwin Soeriadimadja menghadiri acara Economic Outlook, di Anyer Kabupaten Serang (Foto : Feby/Topmedia)

SERANG, TOPmedia - Harga Minyak Goreng yang terus mengalami kenaikan pada setiap bulanya. Kini, ibu-ibu rumah tangga ataupun masyarakat Banten sudah tidak perlu khawatir.

Dikarenakan, Kantor Perwakilan (KPW) Bank Indonesia (BI) Banten memiliki solusi atas kenaikan Minyak Goreng yang tengah terjadi saat ini.

Harga Minyak Goreng sendiri, berawal pada angka normal seharga Rp 18.000 per liter, kini telah menjadi Rp 22.000 per liter.

Dikatakan, Kepala KPW BI Banten, R. Erwin Soeriadimadja, bahwasanya berdasarkan data pada selama bulan November 2021 memang beberapa komuditif memangalami kenaikan.

Komuditifnya sendiri, kata R. Erwin, terdapat Telur Ayam awalnya 0,11 Persen, inflasi (naik) menjadi 18,00 persen. Cabai Merah awala 0,07 persen, inflasi 20,02 persen. Minyak Goreng Andil 0,07 persen, inflasi 5,87 persen. Daging ayam ras, andil 0,01 persen, inflasi 0,90 persen. Terakhir Shampo mandi andil 0,01 persen, inflasi 2,31 persen. 

Tetapi, masih kata R. Erwin, adapun komuditif yang mengalami penurun. Seperti Bawah Merah berawal diangka 0,03 persen, dan turun 8,72 persen. Asapun Tomat diangka 0,02 persen, kembali turun menjadi 7,65 persen. Buah naga andil 0,02 persen, deflasi 15,25 persen. Cabai rawit andil 0,02 persen, dengan deflasi 10,29 persen. Jeruk andil 0,01 persen, serta deflasi 3,03 persen.

"Saya kira khusus untuk Minyak Goreng, kita sudah siapkan untuk menyalurkan Minyak Goreng senderhana, dengan kerjasama dengan Aprindo dan Pemerintah Daerah (Pemda). Inipun khusus untuk kuatal 1 pada 2022, untuk stabilisasi harga. Bahkan kita pun akan memperkuat TPID di Kabupaten dan Kota di Banten," kata R. Erwin kepada awak media, di acara Economic Outlook, di Anyer Kabupaten Serang, Selasa(14/12/2021).

Tak lupa, masih dikatakan R. Erwin, dengan adanya kebijakan Kementrian Perdagangan dalam stabilisasi harga untuk Minyak Goreng, dengan transisi ke ritel berjalan lancar untuk distribusi.

"Saya kira, saat ini masa transisi dan semua harus di perhatikan. Sesuai kebijakan Kementrian, kita harus kawal kesetiap ritel lancar distribusi Minyak Goreng. Bahkan Pemerintah Daerah juga harus melakukan kebijakan operasi pasar. Kita juga harus memperhatikan transisi kepastisan dari pabrik, peking hingga pengiriman ke riteler harus ada pemantauan. Koodinasi dengan para riteler menjadi Poin penting, dan TPID kerja bersama untuk stabilisasi harga minyak goreng," jelasnya.

Sementara untuk kenaikan Shampo, menurut Erwin, disebabkan PPKM yang  renggang, dan konsumsi Shampo lebih tinggi. Karena anak mulai sekolah, aktivitas sudah kembali berjalan dan salon pun mulai kembali buka.

"Kita pun jadi sering mandi, dan motif untuk sehat. Mobilitas masyarakat sudah naik. Tapi untuk pemantau kita, komponen pembuat Shampo melalui distribusi tidak ada yang berkurang, dan masih dalam pemantauan," tutupnya seraya mengakhiri wawancara. (Feby/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X