CILEGON, TOPMedia – Mantan Wali Kota Cilegon, Iman Ariadi akan segera bebas dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IA Serang tepat pada hari Kamis (23/9/2021) mendatang.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kakak kandung Iman Ariadi, yakni mantan Wakil Wali Kota Cilegon Ratu Ati Marliati saat menggelar konferensi pers di Yayasan Al-Ishlah tepatnya di Jalan Kranggot, Jombang Wetan, Kota Cilegon, pada Senin (20/9/2021).
Sebelumnya, diketahui bahwa Iman sempat tersadung kasus Izin Amdal atau Analisis Dampak Lingkungan Transmart Cilegon pada tahun 2017. Saat itu, Iman diadili KPK dengan hukuman penjara 6 tahun dan denda Rp 250 juta.
"Hari ini saya menyampaikan kapasitas saya sebagai keluarga besar yang kebetulan saya sebagai kakaknya Pak Iman, bahwa beliau keluar Insya Allah bergabung kembali dengan masyarakat Kota Cilegon pada tanggal 23 September 2021," ungkap Ratu Ati Marliati kepada wartawan, Senin (20/9/2021).
Lanjut Ati, karena kondisi pandemi Covid-19 belum membaik. Maka, tidak ada agenda khusus dalam penjemputan mantan Ketua DPD Partai Golkar Kota Cilegon, Iman Ariadi.
"Saya dengan keluarga besar, karena beliau adalah tokoh golkar Cilegon, mungkin nanti ada perwakilan dari Golkar untuk menjemput dan itulah yang mungkin kami akan lakukan, jadi tidak ada acara khusus penjemputan iring-iringan orang seperti yang dilakukan oleh dulu jaman Almarhum Pak Wali Sepuh (Aat Syafaat-red)," ujar Ketua DPD Partai Golkar Kota Cilegon, Ratu Ati Marliati.
Menurutnya, penjemputan yang akan dilakukan secara alami dan sederhana. Lanjut Ati, Iman sepulang dari Lapas Kelas IA Serang akan langsung ke rumah orang tuanya (Aat Syafaat-red) yang berlokasi di Jalan Kranggot, Jombang Wetan, Kota Cilegon.
"Beliau sebagai anak yang berakhlak tentunya akan menemui orang tuanya terlebih dahulu, sebelum pulang ke rumahnya," ungkap Ati.
Pada kesempatan itu, Ratu Ati juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Cilegon yang rindu bertemu dengan Iman Ariadi akan diberikan kesempatan untuk bertemu.
"Setelah beliau ada di rumah dan beliau akan menyediakan waktu untuk bisa bergilir dengan tetap menerapkan prokes," pungkasnya.(Firasat/Red)
