SERANG,TOPmedia - Lagi-lagi masyarakat Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang mendatangi kantor Bupati Serang di Jalan Raya Alun-Alun Kota Serang. Kedatangan mereka meminta pembangunan Intake di sungai ciujung dihentikan,karena menimbulkan pencemaran pada sungai Ciujung.
Kedatangan puluhan masa aksi itupun menuntut untuk diberhentikan pembangunan Intake tersebut, karena mencemari sungai yang telah dilakukan normalisasi.
"Akibat pembangunan Intake ini masyarakat mengeluhkan, karena mengalirkan dua sungai. Sungai tercemar industri ke sungai yang baru di normalisasi. Normalisasi ini adalah harapan semua masyarakat khususnya pertanian. Tapi kalau adanya intake, masyarakat akan menjerit," kata Korlap Aksi, Ahmad Muhajir kepada awak media, di tengah-tengah aksi, Kamis(17/6/2021).
Ahmad Muhajir menyampaikan tuntutanya, yaitu pembangunan intake harus segera di tutup, dan jangan dilanjutkan pembangunanya. Karena air murni hasil normalisasi akan tercemar limbah.
"Sudah itu saja (Berhentikan pembangunan Intake) tuntutanya. Kita khawatir air murni dapat tercemar limbah. Intake di bangun masyarakat akan kecewa. Makanya saya berharap Ibu Bupati Serang yang sudah menandatangani persetujuan dari balai besar untuk segera mengakhirinya," jelasnya.
Tidak sampai disitu, Ahmad Muhajir mengakui, sebelum bulan puasa sudah aksi kepada Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3) dan ada tanggapan untuk tutup sementara.
Hanya saja, kata dia, setelah lebaran tanpa ada sosialisasi tiba-tiba pembangunan intake kembali dibangun.
"Berarti ini ada apa-apa, kalau bukan ada konsipirasi yang tersusun sistematik. Karena terbukti adanya di UKL UPL, dengan diganti dengan Amdal. Sedangkan berkas Amdal ini belum selesai dibuat, tapi pembangunan intake sudah berjalan. Jadi Ibu Bupati harus segera turun, agar bisa menjadi solusi," tegasnya.
Diakhir wawancara, Ahmad Muhajir mengecam, akan terus kawal proyek intake sampai di tutup dan diberhentikan pembangunanya.
"Kalaupun nyawa dipertaruhkan, kita semua sudah siap. Jika masih belum direspon oleh Ibu Bupati Serang kita akan melakukan penutupan secara paksa pembangunan Intake tersebut. Karena sampai saat ini, kita masih memakai cara demokrasi dengan menyampaikan aspirasi. Kita juga menunggu gerakan Ibu Bupati Serang yang peduli masyarakat," tutupnya seraya mengakhiri wawancara.
Diketahui, hingga aksi berakhir pada sore hari, Ibu Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah tak kunjung datang dan memberikan tanggapan.
Sedangkan, rencana awal pembangunan intake tersebut adalah untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga ditiga kecamatan, yakni Kecamatan Ciruas, Kragilan, dan Lebakwangi.
Bahkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten, Komisi IV, Fraksi Nasdem, Ahmadi telah melakukan sidak ke lokasi pembangunan intake tersebut pada Kamis 1 April 2021, karena tidak terdapat sodetan air. (Feby/Red).