Wisata Ditutup , Ketua PHRI Kabupaten Serang : Pemerintah Banten Tergesa-gesa

photo author
- Jumat, 21 Mei 2021 | 09:35 WIB
Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang Doddy Fathurahman
Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang Doddy Fathurahman

SERANG, TOPmedia – Penutupan tempat wisata yang dilakukan oleh Gubernur Banten, Wahidin Halim, menimbulkan sedikit kekecewaan bagi para pengusaha Hotel dan Restoran di Kabupaten Serang.

Dikarenakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dinilai terburu-buru oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang.

"Cukup disayangkan, Pemerintah Daerah Banten harus tergesa-gesa mengambil keputusan yang di nilai berlainan dengan Pemerintah Pusat yang mempersilahkan wisatawan untuk berkunjung pada liburan lebaran," ungkap Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang Doddy Fathurahman melalui sambungan telephone, Kamis(20/5/2021).

Walaupun begitu, Doddy juga mengakui, pihaknya menyambut baik dengan segala program yang di canangkan oleh pemerintah, karena yakin dan percaya program tersebut demi kemaslahatan bersama.

Namun, kata dia, keputusan dadakan cukup berpengaruh dalam dunia pariwisata di Banten, karena timbul ke ragu-raguan dari para wisatawan untuk meneruskan rencananya berwisata ke pesisir pantai pada daerah Banten maupun Anyer-Cinangka Kabupaten Serang.

"Banyak bookingan kamar yang harus secara mendadak di cancel. Padahal sebelum wisata di buka, kita para pengusaha sudah juga melakukan promosi besar-besaran untuk mendatangkan tamu. Dengan adanya keputusan dadakan ini, jadi kerugian terbesar dialami oleh pengusaha hotel dan wisata," jelasnya.

Diakhir wawancara, Doddy berharap, Pemerintah Banten maupun Kabupaten Serang untuk bertanggung jawab, dan ikutserta membantu mempromosikan tempat wisata di Banten.

"Pemerintah ikutserta dong, dalam mengembalikan kepercayaan publik. Minimal dalam bentuk refund, tamu yang sudah bayar kita kembalikan uangnya. Tapi kerugian materi mungkin bisa di maklumi, karena lebih besar kerugian secara inmaterial. Dimana banyak tamu kecewa, sudah booking jauh-jauh hari dengan membayar diawal, namun tiba-tiba di cegat di tengah jalan dan diminta kembali," tutup Doddy seraya mengakhiri wawancara. (Feby/Red).

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X