Kota Serang Menjadi Zona Merah Covid-19 Kembali di 2021, Ini Penyebabnya!

photo author
- Selasa, 26 Januari 2021 | 14:35 WIB
Kepala Dinkes Kota Serang, M. Ikbal
Kepala Dinkes Kota Serang, M. Ikbal

SERANG, TOPmedia - Ibu Kota Provinsi Banten berubah dari zona orange menjadi zona merah covid-19 untuk pertama kalinya di 2021.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, M. Ikbal mengatakan peta di Kota Serang berubah sejak kemarin dari orange menjadi merah.

Menjadi zona merah, kata dia, ada beberapa variable penanganan yaitu dari sisi epidemiologis dan survailen kesehatan masyarakat.

"Jadi yang membuat peta kita merah dari sisi epidemiologi dalam 2 minggu terakhir kita ada peningkatan kasus yang cukup besar 200 lebih, dalam 2 minggu terahir juga kematian 4 kasus," katanya kepada wartawan di Puspemkot Serang, Selasa (26/1/2021)

Kemudian juga dengan banyaknya yang PCR, maka besar kemungkinana yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, kata dia, yang tadinya tidak terkonfirmasi positif begitu diperiksa terkonfirmasi positif walaupun tanpa gejala, ini yang menyebabkan saat ini Kota Serang ada peningkatan. 

"Didalam data kita memang komplekitid yang terpapar itu pegawai vertikal itu masih banyak juga, ada juga kelaster keluarga jadi berbagai klaster memang muncul," imbuhnya.

Salah satu yang menjadi penyebab zona merah juga sebaran klaster keluarga. Klaster keluarga ini, sambung Ikbal sedikit tidak terkendali sehingga menjadi bagian masuknya Kota Serang zona merah.

"Salah satu yang menjadi merah itu karena sebaran klaster di Kota Serang aga sedikit tidak terkendali sehingga itu bagian yang masuk zona merah kalsternya klaster keluarga," ucapnya.

Ikbal melanjutkan, Jadi kalau suaminya kena umumnya itu anaknya kena muncul begitu, kata dia, saat ini yang paling banyak 2000 lebih itu OTG. 

"Karena begitu ada keluarga yang kena muncul anaknya kena, tidak terkendali itu muncul. Jadi disitu masuknya klaster keluarga yang begitu ada keluarga ada yang kena," ujarnya.

Padahal, dikatakan Ikbal, ketika isolasi mandiri pihaknya menyarankan untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan di rumah. Namun tetap abai

"Sehingga anaknya terpapar istrinya terpapar itu yang menjadi PR kita semua. Rumah singgah tidak menjadi jaminan tapi yang menjamin itu masing masing melindungi termasuk keluarganya," tandasnya.(Adi/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X