Bantuan Operasional Ponpes Dituding Dipolitisir Anggota DPR RI dari PAN Cilegon

photo author
- Sabtu, 19 September 2020 | 20:43 WIB
Anggota DPR RI dari PAN, Yandri Susanto (berdiri) saat memberikan sambutan pada pelaksanaan Bantuan Operasional untuk Ponpes dari program Kementrian Agama, Jumat (18/09/2020). (foto:TOPmedia)
Anggota DPR RI dari PAN, Yandri Susanto (berdiri) saat memberikan sambutan pada pelaksanaan Bantuan Operasional untuk Ponpes dari program Kementrian Agama, Jumat (18/09/2020). (foto:TOPmedia)

CILEGON,TOPmedia – Sosialisasi Bantuan Operasional Pondok Pesantren yang diinisiasi Anggota DPR RI yang juga politisi PAN, Yandri Susanto memantik reaksi publik Cilegon. Pasalnya, bantuan yang berasal dari Kementerian Agama RI itu diduga dipolitisasi oleh Yandri, karena menghadirkan pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, Iye Iman Rohiman-Awab.

Diketahui, PAN adalah salah satu partai pengusung pasangan Iye-Awab dimana tempat Yandri bernaung. Dalam undangan yang dikirim dan ditandatangani Yandri Susanto tertanggal 16 September 2020 itu, ia mengundang 27 pimpinan pondok pesantren se-Kota Cilegon.

Parahnya, kegiatan sosialisasi bantuan Kementerian Agama untuk pondok pesantren itu digelar di kediaman Iye Iman Rohiman di Villa Gunung Karang, Lingkungan Desa Jaha, Anyer, Kabupaten Serang.

Pasangan Iye dan Awab yang hadir di acara tersebut bahkan didaulat untuk menyerahkan bantuan secara simbolis kepada pimpinan pondok pesantren.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Pemenangan Ati-Sokhidin, Isro Mi’raj menyatakan, apa yang dilakukan oleh politisi PAN (Yandri, red) sangat kentara nuansa politisnya dan memang terindukasi menggunakan dana APBN demi kepentingan pilkada yang calonnya diusung oleh PAN.

Isro tak habis pikir dengan manuver politisi PAN tersebut yang begitu gegabah memanfaatkan bantuan APBN untuk pondok pesantren tersebut.

“Gegabah dan ceroboh. Main-main dengan APBN. Lokasi kegiatannya di rumah Haji Iye yang masuk wilayah Kabupaten Serang tetapi yang dapat bantuan dan yang diundang adalah ponpes dan madrasah dari Cilegon. Ini kan aneh,” tuturnya, Sabtu (19/9/2020).

Isro menyarankan agar Yandri langsung turun saja menjadi Ketua Timses Iye-Awab Cilegon, kompetisinya jagqn malu-malu dan jangan setengah-setengah.

“Jadi saran saya, saudara Yandri lebih baik langsung turun jadi ketua timses. Ini bukan pileg bung, tetapi pilkada,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu sumber di Kementerian Agama Cilegon yang enggan disebutkan namanya mengatakan, apa yang dilakukan Yandri itu sebuah kesalahan fatal.

“Pak Yandri itu kan engga boleh begitu, itu harus langsung ke pondok yah, ngambilnya juga langsung pondok ke Bank BNI itu. Cuma itu dientertaint saja sama beliau seakan-akan disitu,” tutur sumber saat dihubungi, Jumat (18/9/2020).

Sementara itu, Yandri Susanto saat dikomfirmasi berdalih, bahwa Iye-Awab sampai saat ini belum ditetapkan secara resmi menjadi pasangan Calon pada Pilkada Kota Cilegon jadi tidak ada yang dilanggara pada aturan kampanye.

“Iye-Awab kan belum secara resmi ditetapkan sebagai Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, dimana melanggarnya?, kata Yandri, Sabtu (19/09/2020) (Ben/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X