Waspada PKI, Ormas LSM Di Banten Bersatu Jaga Indonesia

photo author
- Kamis, 23 Juli 2020 | 09:30 WIB
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Banten menggelar aksi solidaritas menolak Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di Alun-alun Barat Kota Serang, Kamis(23/7/2020). (Foto:Topmedia)
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Banten menggelar aksi solidaritas menolak Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di Alun-alun Barat Kota Serang, Kamis(23/7/2020). (Foto:Topmedia)

SERANG, TOPmedia - Dalam upaya menolak sekaligus mencegah agar tidak terulang, pembuatan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Ratusan Organisasi Masyarakat (Ormas) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Banten menggelar aksi solidaritas.

Pada kesempatan itupun, Tokoh Ulama Banten, Embay Mulya Syarief yang turut ikutserta berorasi, mengatakan, bahwa berterimakasih kepada Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) yang telah mencabut pembahasan RUU HIP.

Ia menjelaskan, aksi yang di lakukan oleh berbagai unsur Ormas LSM pada kali ini, adalah bentuk perhatian terhadap kondisi bangsa.

"Sudahlah, jangan sampai terulang RUU HIP. Pancasila sudah final, tidak bisa di ganggu gugat, dan gausah di peras-peras lagi," ungkap Embay Mulya Syarief, seusai orasi, di Alun-alun Barat Kota Serang, Kamis(23/7/2020).

Tak sampai disitu, Embay juga menerangkan, pihak DPR RI maupun Pemerintah pusat harus mewaspadai gerakan PKI, dengan dalih merubah sistem pancasila.

"Jangan sampai di adu domba. Mereka kan licik, menghilangkan jejak. Politik PKI pertentangan kelas, mengadu domba antar umat beragama, patut di waspadai," jelasnya.

Menurut Embay, lebih baik DPR RI maupun Pemerintah Pusat melakukan penyuluhan dari desa ke desa, mengenai pemahaman pendidikan politik. Sehingga, kata dia, order baru menjadi hilang, tersisa kebaikanya.

"Dengan begitu, masyarakat menjadi paham. Ketika legislatif memilih betul-betul calon legislator yang memiliki jejak rekam yang jelas, jangan punya duit saja. Menjaga kesepakatan ciri beriman, membela kesepakatan, yaitu Pancasila. Ciri orang munafik ingkar dari kesepakatan," tegas Embay.

Sementara itu, Ketua Umum GANN (Generasi Anti Narkotika Nasional), Fakhrudin Sanghaji Bima menambahkan, poin pertama mendukung ataupun menyampaikan aspirasi Negara Kesaturan Republik Indonesia. Point kedua, sambungnya, siap menghadapi problem yang mengganggu ketenangan Negara.

"Intinya silaturahmi antar masyarakat. Aksi ini baru hari ini di lakukan, dan NKRI harus selalu di jaga," singkatnya seraya berakhirnya aksi solidaritas penolakan RUU HIP. (Feby/Red).

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X