CAP Jelaskan Proses Flaring di kawasan industri Ciwandan Kota Cilegon

photo author
- Jumat, 1 Mei 2020 | 12:59 WIB
Proses flaring ini dilakukan untuk menjaga agar tekanan di perangkat pabrik tidak berlebihan dan berada pada batas wajar. (Foto:Topmedia)
Proses flaring ini dilakukan untuk menjaga agar tekanan di perangkat pabrik tidak berlebihan dan berada pada batas wajar. (Foto:Topmedia)

CILEGON, TOPmedia - Ciwandan, Anyer, dan Cilegon merupakan lokasi industri yang terus bertumbuh di wilayah Banten. Tidak heran, puluhan pabrik  dari berbagai sektor industri telah beroperasi di daerah tersebut yang telah secara signifikan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Cilegon dan Banten.

Namun dalam setiap operasional pabrik, terutama pabrik di sektor industri minyak dan gas, terkadang terjadi kendala teknis yang perlu cepat diselesaikan demi keamanan baik di lokasi pabrik itu sendiri atau sekitarnya. Salah satu cara mengantisipasi hal ini adalah melalui proses flaring atau pembakaran gas. Proses flaring ini dilakukan untuk menjaga agar tekanan di perangkat pabrik tidak berlebihan dan berada pada batas wajar.

Salah satu pabrik di Ciwandan, Chandra Asri Petrochemical, tanggal 30 April 2020 kemarin melakukan proses flaring ini.

“Pabrik Chandra Asri tanggal 30 April kemarin sedang mengalami sedikit kendala teknis, sehingga untuk menjamin keamanan baik dipabrik dan sekitarnya, serta mengurangi tekanan yang ada dalam perangkat pabrik, maka dilakukanlah pembakaran gas (atau flaring),” ujar Abraham Sinatrawan, Kepala Corporate Social Responsibility Chandra Asri Petrochemical saat diwawancara melalui pesan teks.

Ia menambahkan, “Flaring tersebut telah dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku, dimana kami selalu mengukur tekanan serta suhunya agar sesuai dengan standar keamanan yang berlaku. Kami dapat sampaikan bahwa proses tersebut dijalankan mengikuti ketentuan yang berlaku, dan benchmark praktik-praktik terbaik tata kelola operasional pabrik baik nasional maupun internasional.”

Proses flaring ini pun merupakan proses yang dapat terjadi pada saat pabrik sedang melakukan start-up. Abraham menyampaikan bahwa pihaknya akan menyelesaikan proses start-up pabrik dalam beberapa hari ke depan.

Menjawab adanya beberapa masyarakat sekitar yang memepertanyakan tentang proses flaring pabrik ini, ia menyampaikan, “Kami tentunya selalu mendengar jika ada keluhan masyarakat. Tim kami telah bertemu langsung untuk advokasi, dan rembukan, untuk membicarakan apa saja yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak dari flaring kepada warga sekitar.”

Di Indonesia sendiri, proses operasional pabrik seperti ini selalu diawasi oleh Kementerian Perindustrian, Kementerian Kehutanan dan Linkungan Hidup serta perangkat keamanan kabupaten maupun kota.

“Tim kami juga sudah melakukan koordinasi dengan perwakilan masyarakat sekitar dan para pemangku kepentingan terkait dari pemerintah kota maupun pihak keamanan,” tutup Abraham.

Chandra Asri Petrochemical sendiri telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai Obyek Vital Nasional, karena peran pentingnya dalam mendukung pertumbuhan berbagai sektor industri di Indonesia. (Ik/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X