Pemkot Serang Naikan Status Covid-19 Dari Waspada Jadi Darurat Tanggap Bencana

photo author
- Rabu, 1 April 2020 | 17:36 WIB
Ilustrasi.
Ilustrasi.

SERANG, TOPmedia - Menyusul banyaknya warga yang terpapar Covid-19 di Provinsi Banten dan terus mengalami peningkatan, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang menaikan status bencana Covid-19, dari status waspada menjadi darurat tanggap bencana. Meski di Kota Serang belum ditemukan warga yang positif terkena virus tersebut.

Wakil Walikota Serang, Subadri Usuludin mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten, ada sekitar 2.465 orang dalam pemantauan (ODP), 329 pasien dalam pengawasan, dan 80 orang positif Covid-19. Sementara, untuk di Kota Serang terdapat 82 ODP, kemudian 9 orang sembuh, 5 PDP dan tidak ada pasien positif Covid-19. "Saat ini kami statusnya tanggap darurat setelah sebelumnya waspada," katanya, Selasa (31/3/2020).

Ia menjelaskan, saat ini Pemkot Serang telah menyiapkan posko Covid-19 di setiap kecamatan dan kelurahan. "Sudah ditugaskan juga kepada Camat dan Kurah untuk membentuk gugus tugas agar upaya pencehagan corona dilakukan lebih efektif. Kami juga meminta setiap kelurahan untuk memberikan sosialisasi pencegahan penyebaran Covid-19," ujarnya.

Selain itu, Pemkot Serang menargetkan penyemprotan disinfektan di 68 kelurahan dari enam kecamatan di Kota Serang. Maka dari itu, pemkot membagi gugus tugas untuk melakukan penyemprotan pada tiap kelurahan. Petugasnya pun tergabung dari unsur pemerintah daerah, Polri, TNI dan sejumlah instansi lainnya.

Sementara itu, Walikota Serang, Syafrudin mengatakan, penyemprotan disinfektan dilakukan dua kali dalam sepekan, yakni Selasa dan Sabtu. "Penyebaran gugus tugas ini berawal dari hasil rapat kami dengan Firkopimda. Kemudian kami sepakati untuk melakukan penyemprotan massal. InsyaAllah akhir April atau awal bulan Mei penyemprotan di 68 kelurahan di Kota Serang dapat selesai," katanya.

Setiap pekannya, ia menjelaskan, dalam satu kecamatan dilakukan penyemprotan pada dua kelurahan. "Per kecamatan ada 50 orang, jadi semuanya total ada 300 orang atau petugas yang melakukan penyemprotan. Jadi setiap minggunya mereka bertugas di masing-masing kecamatan dan kelurahan di Kota Serang," ucapnya.

Jumlah cairan disinfektan yang disiapkan saat ini, sekitar 300 ribu liter untuk enam kecamatan dan 68 kelurahan. "Jadi untuk semua masyarakat Kota Serang. Kalau kurang bisa kami tambahkan lagi, kalau anggaran kami kumpulkan dari semua OPD sekitar Rp 20 miliar lebih, dan sudah terserap Rp 15 miliar, termasuk untuk pembelian disinfektan ini," ujarnya.

Saat ini, Pemkot Serang akan memfokuskan pada penyemprotan disinfektan terlebih dahulu. Baru kemudian, disusul dengan sejumlah aksi lainnya, seperti pemeriksaan kesehatan dan sebagainya. "Kalau gugus tugas terdiri dari semua forkopimda, termasuk saya. Kalau sekarang saya baru akan menyelesaikan penyemprotan dulu secara menyeluruh," katanya.

Mengenai tes massal, Syafrudin menuturkan, masih menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat. Sebab, untuk anggaran tes massal menggunakan anggaran pusat dan membutuhkan cukup banyak anggaran. "Itu yang akan melaksanakan Dinkes dan memang membutuhkan biaya banyak, jadi daerah hanya menunggu instruksi dari pemerintah pusat. Anggarannya nanti dari sana," tuturnya. (Uly/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X