SERANG, TOPmedia - Jembatan gantung yang berlokasi di Lingkungan Perumahan Griya Permata Asri (GPA), Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, saat ini kondisinya semakin rusak parah. Akibatnya, warga yang menggunakan akses tersebut harus ekstra hati-hati, terlebih saat ini masih musim penghujan.
Pantauan di lokasi, kondisi pelat-pelat besi dan kawat seling sudah berkarat. Begitu pula belahan bambu yang dijadikan sebagai dasar pijakan kaki penyeberang sudah bolong karena banyak yang lepas. Jika penyeberang tidak ekstra hati-hati, maka berpotensi terjadi kecelakaan.
Seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Lingkungan Karundang Tengah, Kelurahan Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya, Sumiati, mengaku sering khawatir saat me lintas di jembatan gantung yang menghubungkan ke Kelurahan Karundang. Namun jika ia memilih jalan lain, jaraknya lebih jauh ketimbang lewat jembatan gantung menuju lokasi tempat kerjanya di Perumahan GPA Dalung.
“Kalau kayak gini aja mah takut saya, ngeri. Kalau lewat motong dari SDN 2 Tembong kejauhan. Muternya jauh kalau dari sini dekat,†ujar Sumiati yang mengaku berprofesi sebagai asisten rumah tangga ini, ditemui di lokasi, Jumat (13/3/2020).
Ia mengungkapkan, sebelumnya pernah mendengar kabar jembatan gantung tersebut akan dibangun oleh pemerintah daerah. Bahkan, Walikota Serang Syafrudin dan Ketua DPRD Kota Serang Budi Rustandi, secara bergantian meninjau kondisi jembatan tersebut. Namun hingga kini rencana pembangunan jembatan gantung itu belum juga terwujud.
“Iya katanya mah mau dibangun, tapi ngomongnya doang mau dibangun, sampai sekarang gak dibangun-bangun,†kata dia.
Agar akses transportasi pejalan kaki dapat terus berjalan, ia bersama warga yang rutin menggunakan jembatan gantung tersebut melakukan iuran secara sukarela untuk memperbaikinya.
“Saya sering iuran Rp 10 ribu buat beli bambu sama warga yang sering lewat jembatan ini. Yang memperbaikinya warga. Kalau gak gitu saya sama warga lainnya gak bisa lewat sini,†tuturnya.
Keluhan serupa dilontarkan salah seorang pelajar Muhammad Fadhlan. Ia juga mengaku sering khawatir saat menggunakan jembatan gantung itu sebagai akses untuk menuju ke sekolahnya di SMKN 2 Kota Serang.
“Saya sering lewat sini kalau mau Jembatan Gantung Dalung makin rusak berangkat dan pulang sekolah. Kadang deg-degan aja. Jumat minggu kemarin saya jatuh karena kaki saya keblosok (masuk lubang). Kejadiannya pas mau berangkat sekolah,†ujar Fadhlan.
Karena itu, remaja berkulit sawo matang ini berharap rencana pembangunan jembatan gantung di perumahannya segera direalisasikan. Pasalnya, jembatan gantung tersebut banyak dilalui oleh warga baik yang akan bekerja maupun sekolah.
“Saya kurang tahu kalau jembatan gantung ini akan diperbaiki, tapi saya berharap semoga jembatan gantung ini cepat diperbaiki, biar yang lewat nyaman dan gak khawatir atau panik,†katanya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Serang, M Ridwan menjelaskan, jembatan gantung Dalung tahun ini akan dibangun. Namun untuk titik lokasi jembatannya akan disesuaikan, sebab di lokasi tersebut belum lama ini terjadi longsor di bantaran sungainya.
“Mungkin titiknya tidak di lokasi yang sekarang. Nanti misalkan geser ke lokasi yang longsor. Biar sekalian kita merehabilitasi yang longsor. Tapi nanti kita akan lihat kondisi di lapangan yang sebenarnya. Mungkin habis lebaran dibangun,†ujar Ridwan.
Ia menyebutkan, anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan jembatan gantung tersebut sebesar Rp 2,5 miliar dari APBD Kota Serang tahun 2020. (TM1/Red)