SERANG, TOPmedia - Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perkotaan dan Pedesaan (PBB-P2), 5 Kelurahan di Kota Serang, masih rendah. Hal itu membuat Walikota Serang, Syafrudin geram.
Dikatakan Syafrudin, kelima Kelurahan tersebut sebelumnya ditargetkan diatas 70 persen namun realisasinya masih dibawah 25 persen, yaitu Kelurahan Bendung dengan capaian 9,97 persen, Kelurahan Sayar 14,5 persen, Kelurahan Kuranji 20,20 persen, Cibendung dan kilasah 22,20 persen.
"Saya kira kalau lurahnya tidak bisa mengerahkan masyarakatnya untuk membayar pajak, ya sudah lebih baik lempar handuk," ujarnya, Selasa (10/3/2020).
Sebelumnya, Syafrudin juga telah mengevalusai para Lurah yang PBB-P2nya masih rendah tersebut. Menurutnya, evaluasi kali ini merupakan keduakalinya dan para lurah tersebut masih diberi kesempatan untuk memperbaikinya.
"Saya mengevaluasi para lurah ini sudah 2 kali, tinggal sekali lagi evaluasi di bulan Juni," tegasnya.
Syafrudin juga meminta lima Kelurahan terendah yang jauh dari target tersebut untuk segera dievaluasi, termasuk kinerja lurahnya.
"Alasannya klasik, pemilik tanah tidak ada, nanti kami akan evaluasi, akan kami lihat di 2020 ini, kalau masih dibawah 20 persen harus diganti lurahnya," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Serang, Wachyu B Kristiawan menjelaskan, 2019 ini dari pajak bumi dan bangunan target Rp23 miliar tercapai.
"Dari target Rp23 miliar, saat ini Rp28 miliar, di 2020 ini target nya harus tercapai dengan upaya evaluasi seperti ini," singkatnya. (TM1/Red)
