Gegara Salah Paham, Rumah Warga di Kramatwatu Dirusak dan Penghuninya Dipukuli

photo author
- Sabtu, 29 Februari 2020 | 22:12 WIB
Rumah milik warga Kramatwatu yang dirusak oleh sekelompok pemuda. (Foto: Istimewa)
Rumah milik warga Kramatwatu yang dirusak oleh sekelompok pemuda. (Foto: Istimewa)

SERANG, TOPmedia - Salah memberikan informasi bisa berdampak buruk dan keributan. Seperti halnya yang dilakukan oleh Riko, yang menyebar informasi bahwa saudaranya, Fatir dan Jali mengalami tabrak lari. Sehingga menyebabkan saudara dan teman dari Fatir dan Jali merusak rumah dan memukuli penghuninya di Desa Kramatwatu, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Jumat (28/2/2020) sekitar pukul 20.00 WIB.

Awalnya, kejadian itu dipicu persoalan sepele. Kedua korban sebelum rumah mereka diserang, tengah melintas dengan motor di Lingkungan Kampung Kramat, Desa Pegadingan. Di lokasi, korban berpapasan dengan Fatur dan Jali. Kedua korban menghindari jalan rusak dan mengambil jalan yang dilintasi Fatur dan Jali. Kejadian itu pun membuat membuat Fatur dan Jali tersinggung dan kedua belah pihak berhenti serta terjadi adu mulut. Jali diduga mencoba memukul Alvan namun tidak terkena namun korban terjatuh. Kemudian kedua belah pihak pulang ke rumah masing-masing.

"Itu karena kesalapahaman saja. Jadi itu gara-gara ada dua arah motor sama motor. Yang satu ingin menghindari jalan rusak, ambil sebelah kanan dan mau bertabrakan. Dari salah satu teriak, jatuhlah dari posisi," ujar Kapolsek Kramatwatu, Kompol Muhammad Raden Sofian.

Tidak lama, informasi itu diterima oleh Riko, rekan Fatur dan Jali. Riko kemudian menyampaikan kepada rekannya, Barok bahwa Fatur - Jali ditabrak oleh Alvan dan Alvin. Hembusan informasi itupun kemudian diduga jadi pemantik masalah penyerangan.

"Kan kotor itu badannya, setelah itu, dia pulang. Itu nggak ada masalah lagi. Cuman ada temannya, ngomong kesaudaranya kalau rekannya ditabrak. Padahal si (Alvan dan Alvin) itu pulang kerumah mandi. Karena dengan itu, saudaranya itu datang ke Alvan Alvin. Tanpa mengkroscek," katanya.

Kapolsek menyatakan, penyerangan bukan seperti informasi yang beredar di masyarakat. Menurutnya, informasi ada 20 terduga pelaku yang menyerang rumah korban tidaklah benar alias hoax.

"Yang beredar itu sebanyak 20 orang adalah tidak benar. Itu hoax," terangnya.

Atas perisitiwa tersebut, kata Kapolsek, pihaknya langsung turun menangani masalah terduga dan korban yang saling bertetangga itu. Polsek kemudian mengumpulkan tokoh masyarakat dan pemuda untuk menengahinya. Dalam pertemuan, tokoh masyarakat dan pemuda sepakat menyerahkan 6 orang yang diduga turut terlibat dalam penyerangan.

"Setelah itu saya langsung upaya, dari pihak RT RW baik pihak pelaku dan korban. Saya sampaikan, akhirnya baik masyarakat dan pemuda, mereka menyerahkan (terduga). Yang diserahkan itu ada 6 orang. Nanti mana-mana yang memukul, mana yang melakukan penyerangan, kita nanti akan periksa dahulu, karena mungkin saja ada yang sebagai saksi juga," tandasnya. (TM1/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X