SERANG, TOPmedia – Kebiasaan pola hidup, keterbatasan ekonomi dan keterbatasan pengetahuan masyarakat tentang kesadaran untuk tidak melakukan Buang Air Besar (BAB) sembarangan atau Dolbon, sehingga 3.000 masyarakat Kota Serang belum memiliki jamban. Untuk itu, Puskesmas bersama kader posyandu dipelopori oleh kelurahan dan kecamatan berinisiatif menciptakan program Gerakan Dua Ribu Untuk Jamban Keluarga (Gardu Jaga).
Dikatakan Wakil Walikota Serang, Subadri Usuludin, Program Gardu Jaga ini merupakan gerakan para kader posyandu yang mengumpulkan dana sukarela sebesar Rp 2.000 dalam rangka pembangunan Gardu Jaga. Menurutnya, program Gardu Jaga ini telah dua kali launching di Kelurahan Banjar Sari dan diharapkan kehadiran Gardu Jaga ini dapat menggugah masyarakat agar bersama-sama untuk mengatasi kekurangan jamban yang ada di Kota Serang.
“Tentu saya atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Serang sangat mengapresiasi. Saya juga sangat bersyukur, bahwa Pemkot Serang mempunyai masyarakat yang peduli terhadap lingkungan. Mudah-mudahan langkah yang sudah diterapkan dan direalisasikan di kelurahan Banjar Sari ini bisa ditindaklanjuti oleh kelurahan-kelurahan yang lain,” ujarnya, saat ditemui usai acara Launching Gardu Jaga di SMPIT Al Ghifari, Kampung Cidadap, Kelurahan Banjar Sari, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Senin (10/2/2020).
Subadri menuturkan, dari 67 kelurahan yang ada di Kota Serang, jika mulai dari RT, RW, lurah dan camat bisa bekerjasama dengan semua kader-kader posyandu. Ia meyakini, dalam waktu 2 tahun program pengentasan jamban ini bisa terselesaikan, meskipun diketahui yang belum memiliki jamban di Kota Serang kurang lebih 3000.
“Insya Allah kekurangan jamban ini bisa teratasi, Alhamdulillah juga kemarin dari pusat ada bantuan seribuan kurang lebih. Saya juga punya keyakinan kalau Gardu Jaga ini bener-bener ada di setiap kecamatan, kelurahan dan ditambah juga dari OPD-OPD, bantuan provinsi dan dari pusat, tahun 2021 akhir sudah bebas ngising sembarangan,” katanya.
Menurut Subadri, untuk Dolbon sendiri di Kota Serang sekitar 3000, yakni yang paling banyak berada di Kecamatan Cipocok Jaya sekitar 400, Kecamatan Kasemen 500. Maka itu, menurut Subadri bantuan dari pusat diprioritaskan kepada Kecamatan Kasemen.
“Dibanding 2019, ada penurunan untuk di Cipocok Jaya, yang semula 600 Alhamdulillah sekarang sudah 300, penurunan yang signifikan menurut saya,” katanya.
Dia akhir Pembicaraan, dirinya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada para kader-kader posyandu sehingga bisa melahirkan program-program inovasi puskesmas yang salah satunya Gardu Jaga tersebut.
“Kerjaan yang bukan mudah bisa merubah perilaku masyarakat untuk tidak buang air sembarangan, tidak membuang sampah sembarangan dan mengedepankan betapa pentingnya kesehatan. Saya sangat bangga, mudah-mudahan Allah SWT membalas terhadap niatan-niatan yang sudah dilakukan oleh para bapak dan ibu,” tandasnya. (TM1/Red)