Banyak Rumah Roboh, Penerima Bantuan RTLH di Kota Serang Bertambah

photo author
- Selasa, 14 Januari 2020 | 09:44 WIB
Rumah roboh di Kasemen, Kota Serang.
Rumah roboh di Kasemen, Kota Serang.

SERANG, TOPmedia - Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Serang, akan menambah kuota penerima program rumah tidak layak huni (RTLH). Hal tersebut dikarenakan, banyaknya rumah roboh yang terjadi di Kota Serang, sehingga bantuan ini dirasa perlu untuk ditambah bagi masyarakat.

Kepala DPRKP Kota Serang Iwan Sumardi mengatakan, Pemkot Serang telah mendapatkan bantuan anggaran dari Pemerintah Pusat terkait program pengentasan kemiskinan. Oleh karena itu, kuota penerima program RTLH di Kota Serang bertambah. Namun untuk jumlah pastinya, ia belum bisa menyebutkan, karena belum ada data terbaru yang didapatkannya.

“Untuk jumlah rumah tepatnya belum bisa saya infokan, karena besok baru  akan evaluasi. Mengingat banyaknya rumah roboh karena kejadian kemarin (angin kencang dan hujan). Maka, ada penambahan pada tahun 2020 ini. Kemudian, kami juga dapat bantuan untuk rumah swadaya dari pemerintah pusat," ujarnya, Senin (13/1/2020).

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya telah mengantongi data warga calon penerima bantuan program RTLH di setiap kecamatan. Namun, data tersebut akan dilakukan evaluasi kembali untuk menentukan penerima prioritas. “Data sudah ada di kami, dan prioritas data terkait yang sudah diprogramkan. Hampir semua kecamatan mendapatkan bantuan RTLH pada tahun ini,” katanya.

Sementara, Lurah Warung Jaud Syafuri mengatakan, pihaknya telah melakukan pendataan terkait RTLH di kelurahannya. Data tersebut pun sudah dilaporkan ke DPRKP Kota Serang beberapa waktu lalu. Ia melakukan pendataan melalui RT dan RW di masing-masing wilayah. 

"Kami sudah instruksikan kepada RT dan RW untuk mendata rumah tidak layak huni di Kelurahan Warung Jaud, terutama di Kampung Lemah Abang yang merupakan wilayah yang paling banyak RTLH. Data tersebut sudah kami berikan kepada DPRKP Kota Serang dan sudah kami laporkan juga," ujarnya.

Berdasarkan data yang diterimanya, hampir 50 persen rumah milik masyarakat Warung Jaud masih menggunakan batu bata mentah. Hal itu pun tentu riskan dari bencana alam seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, karena kekuatan dari bangunan kurang kokoh. "Mayoritas masih dari batu bata mentah (bata yang belum dibakar), karena perekonomian masyarakat disini memang masih kurang,” ucapnya.

Ia pun berharap Pemkot Serang dapat memprioritaskan Kelurahan Warung Jaud dalam hal pembangunan, khususnya program bantuan RTLH. Sebab, kondisi saat ini banyak rumah warga yang tidak layak huni. "Tentu kami berharap daerah kami menjadi prioritas. Sehingga, rumah-rumah warga bisa layak huni. Apalagi ketika kemarin kejadian rumah roboh menimbulkan korban jiwa," tuturnya. (TM1/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X