Bantu Korban Bencana di Lebak, PMI Banten Turunkan Amfibi Hagglunds

photo author
- Minggu, 5 Januari 2020 | 15:27 WIB
Amfibi Hagglunds.
Amfibi Hagglunds.

SERANG, TOPmedia - Palang Merah Indonesia (PMI) Banten menurunkan kendaraan amfibi Hagglunds, guna membantu penanggulangan bencana di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Kendaraan ini, bisa digunakan untuk mengevakuasi korban maupun distribusi bantuan ke lokasi bencana yang sulit diakses dengan kendaraan biasa. 

“Atas interuksi Pak Jusuf Kalla, selaku Ketua Umum PMI serta arahan Ketua PMI Provinsi Banten, Ibu Ratu Tatu Chasanah, kami siap menurunkan Hagglunds untuk membantu korban bencana di Kabupaten Lebak,” kata Kepala Markas PMI Banten, Embay Bahriyah, Minggu (5/1/2020). 

Embay juga menjelaskan, Hagglunds adalah kendaraan jenis amfibi yang biasa digunakan kalangan militer. Dengan roda rantai seperti kendaraan tank, Hagglunds memang bisa menembus medan-medan super berat seperti rawa, lumpur, perbukitan, dan salju. “Insya Allah, kendaraan jenis Hagglunds bisa memasuki lokasi bencana dengan kondisi tanah longsor yang sulit ditembus kendaraan biasa,” jelasnya.

Tak lupa, dikatakan Embay, PMI Banten bersama PMI Kabupaten maupun Kota, menurunkan sekira 188 relawan yang tersebar di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Serang, dan Kabupaten Lebak.

“Sejak hari pertama terjadi bencana, relawan PMI sudah turun di lokasi bencana. Melakukan evakuasi korban, membantu di posko pengungsian, mendirikan dapur umum, serta pembersihan lokasi bencana,” ungkapnya. 

Bahkan, sambungnya, PMI Banten telah memberikan bantuan logistik, mulai dari matras, hygiene kit, baby kit, sembako, distribusi air bersih, hingga pelayanan paramedis. “Memang banyak kendala di lokasi bencana, terutama akses permukiman yang sulit ditembus karena longsor dan berlumpur. Alhamdulillah, kami sudah menembus permukiman yang terisolir di daerah Cipanas, Kabupaten Lebak,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PMI Banten, Ratu Tatu Chasanah meminta, kepada Pemprov Banten memaksimalkan koordinasi dengan stakeholder terkait dalam proses penanggulangan pasca bencana. Termasuk dengan PMI serta TNI-Polri.

“Dalam proses penanggulangan bencana, butuh super tim, bukan superman. Kerja-kerja kemanusiaan harus gotong royong, sehingga lebih banyak yang bisa tertolong,” tandasnya. (TM3/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X