SERANG, TOPmedia - Kondisi pohon yang berada di pinggir jalan raya Serang-Pandeglang, dikhawatirkan oleh masyarakat pengguna jalan. Pasalnya, beberapa pohon tersebut berada pada kondisi melengkung ke tengah jalan dan rawan tumbang.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kondisi ranting pohon di sekitaran pom bensin Tembong jalan raya Serang-Pandeglang memang melengkung dan melintang di atas jalan raya. Selain itu, terdapat bekas patahan ranting yang diduga merupakan sisa kejadian pada saat angin puting beliung beberapa waktu yang lalu.
Salah satu warga Kelurahan Tembong, Kecamatan Cipocok, Romli mengatakan, kondisi pohon yang melengkung dan berada tepat di atas jalan raya sangat membahayakan.
"Bahaya ini, ranting pohonnya besar dan melengkung kayak mau patah. Posisinya di atas jalan raya," ujarnya saat ditemui di lokasi, Minggu (29/12/2019).
Ia mengaku, kondisi pohon tersebut sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, apabila ranting pohon tersebut patah, maka dapat menimpa pengguna jalan yang melintas.
"Sekarang kan musim penghujan, anginnya juga kencang. Saya khawatir ranting pohon itu patah karena tertiup angin lalu menimpa pengguna jalan yang melintas," ucapnya.
Menurut Romli, pemerintah harus secepatnya melakukan tindakan untuk memangkas ranting pohon tersebut. Karena, dikhawatirkan dapat menimbulkan korban.
"Bukannya mau berfikiran jelek, cuma benar kok kalau enggak segera melakukan tindakan, bisa saja nanti patah dan menimbulkan korban," katanya.
Dikatakan Romli, sebenarnya masyarakat bisa melakukan pemangkasan ranting pohon tersebut. Namun karena keterbatasan alat, membuat hal itu sulit dilakukan.
"Kalau pemerintah kan pasti lengkap alatnya. Seingat saya pernah dengar kalau Perkim Kota Serang juga mau melakukan pemotongan pohon yang ada di pinggir jalan. Semoga saja benar," harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Serang, Iwan Sunardi, mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan laporan mengenai pohon tersebut.
"Sudah, kami sudah mendapatkan laporan tersebut. Dan kami juga sudah menindaklanjuti," ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Namun, ia mengatakan tidak dapat langsung melakukan pemangkasan terhadap pohon itu. Karena, selain kekurangan personel, DPRKP juga kekurangan alat seperti crane.
"Kami kan hanya ada satu crane. Agak sulit kalau memotong tidak memggunakan crane. Jadi saat ini pemotongannya itu dilakukan bergilir. Karena laporan yang masuk ke kami juga banyak dan harus ditindaklanjuti," tuturnya.
Menurut Iwan, dirinya tidak dapat memastikan kapan akan melakukan pemotongan pohon itu. Namun yang pasti, pihaknya akan secepatnya melakukan tindakan.
"Karena tidak mungkin kami belum menyelesaikan pemotongan di satu titik, langsung pergi ke titik yang lain. Jadi memang harus agak bersabar," tandasnya. (TM1/Red)
Berdasarkan pantauan di lapangan, kondisi ranting pohon di sekitaran pom bensin Tembong jalan raya Serang-Pandeglang memang melengkung dan melintang di atas jalan raya. Selain itu, terdapat bekas patahan ranting yang diduga merupakan sisa kejadian pada saat angin puting beliung beberapa waktu yang lalu.
Salah satu warga Kelurahan Tembong, Kecamatan Cipocok, Romli mengatakan, kondisi pohon yang melengkung dan berada tepat di atas jalan raya sangat membahayakan.
"Bahaya ini, ranting pohonnya besar dan melengkung kayak mau patah. Posisinya di atas jalan raya," ujarnya saat ditemui di lokasi, Minggu (29/12/2019).
Ia mengaku, kondisi pohon tersebut sangat mengkhawatirkan. Pasalnya, apabila ranting pohon tersebut patah, maka dapat menimpa pengguna jalan yang melintas.
"Sekarang kan musim penghujan, anginnya juga kencang. Saya khawatir ranting pohon itu patah karena tertiup angin lalu menimpa pengguna jalan yang melintas," ucapnya.
Menurut Romli, pemerintah harus secepatnya melakukan tindakan untuk memangkas ranting pohon tersebut. Karena, dikhawatirkan dapat menimbulkan korban.
"Bukannya mau berfikiran jelek, cuma benar kok kalau enggak segera melakukan tindakan, bisa saja nanti patah dan menimbulkan korban," katanya.
Dikatakan Romli, sebenarnya masyarakat bisa melakukan pemangkasan ranting pohon tersebut. Namun karena keterbatasan alat, membuat hal itu sulit dilakukan.
"Kalau pemerintah kan pasti lengkap alatnya. Seingat saya pernah dengar kalau Perkim Kota Serang juga mau melakukan pemotongan pohon yang ada di pinggir jalan. Semoga saja benar," harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Serang, Iwan Sunardi, mengatakan bahwa dirinya sudah mendapatkan laporan mengenai pohon tersebut.
"Sudah, kami sudah mendapatkan laporan tersebut. Dan kami juga sudah menindaklanjuti," ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Namun, ia mengatakan tidak dapat langsung melakukan pemangkasan terhadap pohon itu. Karena, selain kekurangan personel, DPRKP juga kekurangan alat seperti crane.
"Kami kan hanya ada satu crane. Agak sulit kalau memotong tidak memggunakan crane. Jadi saat ini pemotongannya itu dilakukan bergilir. Karena laporan yang masuk ke kami juga banyak dan harus ditindaklanjuti," tuturnya.
Menurut Iwan, dirinya tidak dapat memastikan kapan akan melakukan pemotongan pohon itu. Namun yang pasti, pihaknya akan secepatnya melakukan tindakan.
"Karena tidak mungkin kami belum menyelesaikan pemotongan di satu titik, langsung pergi ke titik yang lain. Jadi memang harus agak bersabar," tandasnya. (TM1/Red)
