SERANG, TOPmedia - Kurangnya fasilitas yang memadai, menyebabkan penumpukan sampah terjadi setiap titik yang ada di Kota Serang. Hal itupun, membuat pencapaian retribusi sampah tidak tembus target Pendapatan Asil Daerah (PAD).
Demikian, memang disadari oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang. Bahwasanya 2019, banyak capaian yang tak sesuai dengan harapan.
"Mulai dari target retribusi sampah, hingga pengakut sampah di setiap titik di Kota Serang. Ini memang kita sadari, karena fasilitas masihlah terbatas," ungkap Kepala DLH Kota Serang, Ipiyanto melalui sambungan telepon, Sabtu (28/12/2019).
Ipiyanto menjelaskan, tercatat 1.623 kubik sampah di Kota Serang. Sedangkan, pihaknya hanya memiliki 29 unit armada pengakut sampah. Itupun, kata dia, terbagi dengan 21 Dump truk, dan 8 truk Amrol sampah.
"Saya kira, satu damtrek hanya bisa mengaku 6 kubik. Itupun satu kali trakyek pengangkut. Nah, jadi butuh 270 armada. Tapi, kalau seandainya menggunakan 3 kali pengangkut kerja, kebutuhan armada mencapai 90 armada," jelasnya.
Sebab itu, masih kata Ipiyanto, dengan 29 armada yang dimiliki oleh DLH Kota Serang, dan dimaksimalkan 3 kali mengangkut Sampah. Hanya terangkut 522 kubik, dan sepertiga dari target. "Inipun kita menangani sampah liar, pada setiap harinya," katanya.
Oleh karenanya, Ipiyanto mengaku, tengah merancang berbagai macam program di 2020. Dengan tujuan bisa mencapai target retribusi PAD maupun pengakutan sampah.
Mulai dari penambahan armada, sambungnya, pengolahan sampah dengan di daur ulang. Hingga mensosialisasikan kepada masyarakat Kota Serang, agar sadar untuk membayar retribusi dan mencintai lingkungan sekitar.
"Mudahan-mudahan saja di 2020, kita bisa mencapai target yang diinginkan. Hingga Kota Serang menjadi ramah lingkungan," tandas Ipiyanto. (TM3/Red)