CILEGON, TOPmedia - Dinilai kurang efektif dalam menekan angka pengangguran, Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon di 2020 mendatang, akan meniadakan atau menghapus kegiatan Job Fair yang biasa dilakukan setiap tahunnya.
"Kebanyakan yang datang ke job fair, justru masyarakat yang sudah bekerja. Sehingga terlihat membludak penganggurannya, jadi kurang efektif," ujar Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gappura Banten, Husen Saidan, usai menghadiri sosialisasi pembangunan di Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Selasa (12/11/2019).
Ia memgatakan, kebanyakan mereka yang datang ke job fair sudah bekerja hanya ingin alih fungsi. Oleh karena itu, pihaknya meminta Pemkot Cilegon untuk membentuk tim khusus untuk mengidentifikasi ke industri terkait berapa kebutuhan jumlah pegawai, tim juga nantinya harus memberikan pembinaan atau pelatihan.
"Kita berharap keseriusan pemerintah dalam mengatasi pengangguran ini," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon, Bukhori mengaku bahwa Job Fair merupakan program pemerintah pusat, dan tidak hanya dilakukan di Kota Cilegon. Namun, untuk 2020 mendatang Kota Cilegon tidak menggelar Job Fair, melainkan mendatangkan perusahaan yang membutuhkan langsung ke dinas untuk dipertemukan langsung dengan pencari kerja.
"Untuk 2020 sudah kita rubah, tidak ada lagi istilah job fair. Khusus Kota Cilegon yang memulai pertama di Banten, job fair dirubah menjadi mempertemukan perusahaan yang akan merekrutmen di Disnaker. Biaya nya ditanggung pemerintah, ruangan nya juga disediakan. Ini untuk memastikan yang diterima masyarakat Kota Cilegon," tuturnya. (Ik/Red)