Jurnalis Empati Pilihan Tepat Meliput Pasien HIV dan AIDS

photo author
- Senin, 21 Oktober 2019 | 17:15 WIB
Ketua Bidang Gender, Anak dan Kelompok Marjinal pada Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Endah Lismartini saat lokakarya pemberantasan HIV/AIDS bagi Jurnalis. (Foto: TOPmedia)
Ketua Bidang Gender, Anak dan Kelompok Marjinal pada Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Endah Lismartini saat lokakarya pemberantasan HIV/AIDS bagi Jurnalis. (Foto: TOPmedia)

SERANG, TOPmedia - Jurnalis Empati merupakan pedoman Pers tanah air yang harus  dikedepankan saat meliput penderita HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).  Dikarenakan, lebih menyentuh, dan mengena dalam sisi Human Interest dalam proses produksi berita.

Demikian dikatakan oleh Ketua Bidang Gender, Anak dan Kelompok Marjinal pada Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Endah Lismartini saat lokakarya pemberantasan HIV dan AIDS bagi Jurnalis di Hotel Ultima Horison, Kotya Serang, Senin (21/10/2019).

Endah menjelaskan, Jurnalis Empati dapat mengajarkan untuk melihat, mendengar, dan merasakan kesedihan narasumber. Bukan memberikan berita sesuai dengan keinginan dari para pembaca maupun jurnalis sendiri.

"Jurnalis Empati sangat penting, agar para pembaca dapat melihat, mengerti dan merasakan apa yang narasumber rasakan," ujarnya.

Tak hanya itu, kata Endah, dalam Jurnalis Empati, bisa menjadi narasumber ataupun merasakan mereka yang tersingkirkan (Marjinal) yakni, para penderita HIV dan AIDS, para LGBT, korban kejahatan dan korban bencana alam.

"Yang harus dilakukan saat ini adalah melakukan peliputan Jurnalis Empati, dengan mendengar dan memahami beritakan fakta. Sementara yang tidak boleh dilakukan saat melakukan Jurnalis Empati yakni, menghakimi, menilai, membantah maupun melibatkan opini," tandasnya. (TM3/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X