SERANG, TOPmedia - Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Banten menilai antara indikator dan struktur RAPBD Banten tahun 2020 tidak Sinkron. Atas kondisi itu, F-PDIP DPRD Banten berpendapat target pembangunan oleh Pemprov Banten di tahun selanjutnya pesimis akan tercapai.
Demikian hal itu terungkap saat pembacaan pandangan fraksi PDIP pada rapat paripurna DPRD Banten tentang Pemandangan umum Fraksi-fraksi terhadap penyampaian nota pengantar Gubernur mengenai Raperda APBD Provinsi Banten tahun anggaran 2020, di gedung rapat paripurna DPRD Banten, KP3B, Kamis (10/10/2019).
Juru bicara F-PDIP DPRD Banten, Maskuri dalam pidatonya mengatakan, mencermati struktur anggaran RAPBD Tahun Anggaran 2020 seperti yang sebelumnya telah disampaikan Gubernur Banten, Wahidin Halim dalam nota pengantar RAPBD TA.2020, pihaknya menilai antara indikator program pembangunan prioritas dengan struktur RAPBD TA 2020 masih belum sinkron.
"Sehingga kami (PDIP, red) merasa pesimis target pembangunan akan tercapai, apabila struktur APBD 2020 seperti yang disampaikan Gubernur Banten," katanya.
Menurutnya, struktur RAPBD Banten TA 2020 seperti yang disampaikan Gubernur masih belum menggambarkan dukungan terhadap penganggaran pada tujuh program skala prioritas tahun depan secara berurutan. Mulai dari penanggulangan kemiskinan, peningkatan pangan, dan pengembangan sektor pariwisata, pertanian, kelautan, perikanan, perkebunan dan UMKM.
“Yang pada kenyataannya, program prioritas pada struktur RAPBD TA. 2020 mulai dari urutan pertama hinga ketiga justru hanya mendapatkan pengalokasian anggaran yang lebih kecil dibanding program yang dibawahnya,” ujarnya.
Lanjut Maskuri, program prioritas pada urutan keempat hingga ketujuh malah mendapatkan anggaran yang lebih besar, dibandingkan ketiga program diatasnya.
"Untuk itu, apabila tidak ada perubahan struktur RAPBD TA. 2020, kami mengusulkan agar penganggarannya dibalik. Prioritas ke-7 jadi utama, keenam jadi ke-2, begitu seterusnya," tandasnya.
Sementara itu, Gubernur Banten, Wahidin Halim, usai rapat paripurna belum dapat dimintai keterangannya, lantaran sedang buru-buru. (TM2/Red)