Peralihan Musim, BMKG Serang Ingatkan Potensi Angin Puting Beliung di Zona 58

photo author
- Kamis, 10 Oktober 2019 | 16:17 WIB
Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Serang, Tarjono. (Foto: TOPmedia)
Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Serang, Tarjono. (Foto: TOPmedia)

SERANG, TOPmedia - Puncak musim kemarau yang terjadi di Kota Serang telah berlalu pada bulan September 2019. Tetapi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Serang menyebut, telah memasuki peralihan ke musim penghujan. Peralihan musim ini, perlu diwaspadai karena terjadinya potensi angin puting beliung.

Berdasarkan perkiraan, musim penghujan pada bulan Oktober 2019. Pada zona 58 yang meliputi Kota Serang, Kabupaten Serang dan Kota Cilegon. Awal musim penghujan akan dimulai pada dasarian yaitu, 20 Desember 2019.

Kemudian, pada zona 55 dan zona 63 pada wilayah Lebak bagian Selatan dan Pandeglang, akan dimulai pada dasarian Desember III yaitu, penghujung bulan. “Tapi Oktober sampai Desember bukan berarti tidak ada hujan sama sekali, ada hujan, tapi ringan,” kata Kasi Data dan Informasi BMKG Kelas I Serang, Tarjono saat ditemui di ruang kerjanya, di Taktakan, Kota Serang, Kamis (10/10/2019).

Menurutnya, secara umum hujan pada Oktober masih dibawah normal. Jika pun ada hujan besar, ucap Tarjono, sifatnya lokal. Intensitas hujan tidak berlangsung lama. “Nah diprakiraan bulan Oktober curah hujannya hanya 21 sampai 25 militer, artinya masih dibawah normal yang berada pada kisaran 132 sampai 178 mililiter,” ungkap Tarjono.

Dalam keadaan seperti ini, Tarjono mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati. Masyarakat harus lebih banyak minum air putih untuk menjaga stamina. “Imbauannya di masa transisi ini untuk lebih jaga fisik, banyak minum air putih dan vitamin untuk stamina,” jelasnya.

Selain menjaga fisik, lanjut Tarjono, peralihan musim juga menyebabkan intensitas angin lebih kencang. Kondisi tersebut berpotensi terjadinya angin puting beliung.

Menurutnya  angin puting beliun memiliki kecepatan 60 sampai 70 kilometer per jam. “Meskipun durasinya singkat 3 sampai 5 menit,  itu bisa angkat benda, merusak atap rumah,” ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan prakiraan musim yang dilakukan pihaknya, puncak musim kemarau akan berlangsung sesuai zonanya masing-masing. “Baik zona Pandeglang Lebak dan Kota Kabupaten Serang puncak hujan pada Februari 2020,” ucap Tarjono.

Sebelum masuk puncak musim kemarau, Tarjono juga mengingatkan, agar Pemda mempersiapkan diri. Setidaknya melakukan perawatan drainase. “Ini agar saat hujan tiba tidak terjadi banjir,” ucapnya. (TM3/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X