Situs Arca Megalitikum Purba Ditemukan di Malingping Lebak

photo author
- Kamis, 3 Oktober 2019 | 08:37 WIB
Arca yang diduga jenis megalitikum yang diperkirakan berusia 400 Tahun SM. (Foto: TOPmedia)
Arca yang diduga jenis megalitikum yang diperkirakan berusia 400 Tahun SM. (Foto: TOPmedia)

LEBAK, TOPmedia - Belum lama ini telah ditemukan bebatuan jenis relief arca yang diduga situs megalitikum purba oleh warga di Kampung Polotot Utara, Desa Sukaraja, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak.

Diperoleh informasi, bebatuan jenis arca tersebut diperkirakan berumur 400 Sebelum Masehi (SM) yang ditemukan oleh Anda Juanda (47), warga setempat saat menggali sumur.

"Batu itu berupa patung saya dapati dikedalaman 10 meter saat menggali sumur. Karena kemarau susah air, saya berusaha pendalami sumur. Batu pertama dengan tinggi 65 cm dan batu kedua 50 cm, batu-batu kecil lainnya yang berserakan sekitar patung ini didasar sumur. Benda ini masih saya simpan," ujar Anda Suhanda, Kamis (3/10/2019).

Tim peneliti Archeologi dari  Yayasan Garda Muda Banten (Garmuba) Gufran Arrifai, yang ada di lokasi kepada TOPmedia menuturkan, batu ini tampak sejenis karang, dengan pori-pori membesar. Yang menyerupai arca ini kemungkinan jenis megalitikum yang sudah ada ratusan tahun sebelum masehi.

"Ketika kami angkat, ternyata jenis batu ini cukup berat dan tidak selayaknya batu karang biasa. Oleh karenanya, kami berkesimpulan bahwa batu itu adalah hasil pahatan karya manusia lebih dua ribu tahun lalu. Satu tanda yang cukup kuat adalah pahatan pada mata, oleh karenanya kami berasumsi sementara pori-pori itu disebabkan iritasi air tanah dalam jangka waktu panjang dan ini mirip arca Sanghiang Dengdek yang ada di Gunung Karang Pandeglang," jelasnya.

Menurut Gufran, keberadaan benda serupa patung tersebut harus dipisah dengan sejarah adanya fosil lainnya. Reliefnya itu diyakini bahwa hasil pahatan, tapi hasil pahatan itu sederhana menandakan terjadi pada era purba dengan peralatan dan seni pahat secara sederhana.

-

"Atau boleh jadi masyarakat saat itu tidak mengenal pahatan secara sempurna, sehingga bentuk serupa patung itu sederhana. Kalau ditelisik patung itu sejenis hewan atau boleh jadi ingin membentuk rupa manusia tapi tidak sempurna," katanya.

Terkait penemuan tersebut, peneliti sejarah dari Bantenologi, Yadi Ahyadi saat dihubungi mengatakan, memang benar di daerah Banten selatan mulai Malingping, Cijaku, Cigemblong, Cijaku, Cihara hingga Sawarna banyak sekali peninggalan situs purba.

"Kalau sejenis yang ditemukan di Polotot Malingping itu usianya diperkirakan sejak 400 sebelum masehi dan bisa pula itu sezaman dengan patung Ganesha yang di Pulau Panaitan Selat Sunda," papar Yadi. (Uwa endin/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X