Inilah Alasan Program Sistem Satu Arah Dishub Kota Serang Tak Dapat Restu Gubernur Banten

photo author
- Selasa, 1 Oktober 2019 | 16:21 WIB
Sepanjang jalan Ahmad Yani Ciceri Kota  Serang hingga Alun-alun, dipenuhi oleh kendaraan yang memarkirkan di badan jalan. Mulai dari kendaraan roda dua, hingga roda empat, Selasa (1/10). (Foto: TOPmedia)
Sepanjang jalan Ahmad Yani Ciceri Kota Serang hingga Alun-alun, dipenuhi oleh kendaraan yang memarkirkan di badan jalan. Mulai dari kendaraan roda dua, hingga roda empat, Selasa (1/10). (Foto: TOPmedia)

SERANG, TOPmedia - Program Sistem Satu Arah (SSA) yang dimiliki oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Serang hingga kini belum mendapatkan restu dari Gubernur Banten, Wahidin Halim.

Ternyata setelah ditelusuri, Dishub Kota Serang tidaklah memiliki konsep maupun data gambaran arus lalu lintas di Kota Serang. Padahal, acuan dari program SSA tersebut adalah kemacetan yang sering terjadi. Sehingga dibuatlah rekayasa lalu lintas, untuk mengantisipasi kemacetan di Kota Serang.

"Waduh, tidak ada tuh untuk data perhari jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Serang. Coba kita liat dibagian bidangnya," ungkap Kabid Lalu lintas, Herunajaya, saat ditemui di Dishub Kota Serang, Selasa (1/10/2019).

Sesampainya di ruangan Lalu lintas, Herunajaya memperkenalkan kepada Staf Mandrek, Management dan Rekayasa Lalu Lintas, bernama Tahta. "Nah, ini orangnya bagian yang merekap data lalu lintas. Coba bisa tanyakan kepada dirinya," katanya.

Tahta pun menjelaskan, bahwa data kendaraan perhari yang melintasi Kota Serang tidaklah ada. Tetapi, kata Tahta, untuk data kendaraan yang melewati terowongan trondol barulah dimiliki.

"Kita hanya punya data terowongan trondol yaitu, 2.909 kendaraan yang melalui terowongan dalam perhari. Itupun sudah meliputi kendaraan roda dua dan roda empat," jelasnya.

Sedangkan untuk acuan program SSA, Tahta mengakui, hanyalah berdasarkan uji coba SSA yang dilakukan pada tahap pertama pada tanggal 20-23 April 2019. Kemudian dilanjutkan dalam uji coba Tahap 2, pada tanggal 30 April hinggal 3 Mei 2019.

"Selebihnya hanya perkiraan saja. Misalkan, di jalan Warjok, Ciceri, maupun Cipocok diperkirakan 60 kendaraan yang melintas," tandasnya.

Pantauan di lokasi, sepanjang jalan Kota Serang masih banyak kendaraan yang memarkirkan kendaraannya di badan jalan. Sehingga membuat laju kendaraan menjadi terhenti, bahkan menyebabkan kemacetan di setiap lampu merah. (TM3/Red)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X